Fenomena cerai bawah tangan dan implikasinya terhadap hak istri dan anak menurut hukum Islam dan positif : studi kasus Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Khotimatunnisa, Khotimatunnisa (2023) Fenomena cerai bawah tangan dan implikasinya terhadap hak istri dan anak menurut hukum Islam dan positif : studi kasus Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902016107_Khotimatunnisa] Text (Skripsi_1902016107_Khotimatunnisa)
Skripsi_1902016107_Khotimatunnisa.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Perceraian atau jatuhnya talak dalam Hukum Islam adalah sah. Sedangkan dalam Hukum Positif tidak sah, karena menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, perceraian dikatakan sah apabila dilakukan di depan sidang Pengadilan dan setiap putusan Pengadilan harus memiliki kekuatan hukum yang tetap.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan dan implikasi perceraian bawah tangan di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang terhadap hak istri dan anak menurut hukum Islam dan positif. Jenis Penelitan yang digunakan penulis adalah jenis penelitian empiris, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan (field research). Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis yakni pendekatan deskiptif kualitatif sesuai apa adanya yang ditemukan penulis.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku cerai bawah tangan di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang menganggap perceraian yang dilakukan tanpa melalui Pengadilan Agama menurut agama sah, sehingga tidak perlu untuk mengurus di Pengadilan Agama. Sedangkan dalam Hukum Positif tidak sah. Faktor lain yang membuat itu terjadi karena ada yang tidak mampu mengurus, ada yang berharap rujuk kembali dan ada yang tidak mau berurusan satu sama lain lagi. Dalam hukum Islam istri dan anak sudah jelas mendapatkan hak-haknya. Sedangkan dalam hukum positif tidak mendapatkan haknya apabila perceraian tersebut tidak dilakukan di Pengadilan Agama, tetapi jika dilakukan di Pengadilan Agama maka dapat menuntut hak-haknya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Perceraian bawah tangan; Hukum Islam; Hukum Positif; Hak istri; Hak Anak
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 07 Nov 2024 07:03
Last Modified: 07 Nov 2024 07:03
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/24946

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics