Penelitian ini mencoba menganalisis tinjauan hukum Islam tentang anak yang dinisbahkan tidak pada ibu kandungnya yang ada di Desa Gedangan dan faktor penyebab anak dinisbahkan tidak pada ibu kandungnya di Desa Gedangan. Menurut agama Islam, manusia adalah makhluk yang mulia diberikan potensi keunggulan dibandingkan makhluk lainnya. Agama Islam memposisikan anak sebagai amanah Allah SWT. Anak adalah manusia yang memiliki nilai kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apapun. Menurut hukum Islam, kedudukan/status anak bermacam-macam, sesuai dengan sumber asal usul anak itu sendiri. Sumber asal usul itulah yang akan menentukan kedudukan status dan hak seorang anak. Hukum Islam sama sekali tidak menciptakan hubungan nasab antara anak angkat dengan orangtua angkatnya, dan telah menggariskan bahwa hubungan antara orangtua angkat dengan anak angkatnya hanya terbatas sebagai hubungan antara orangtua asuh dengan anak asuh.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai prosedur pemecahan masalah yang ada di Desa Gedangan. Penelitian ini dilakukan dengan dua jenis metode yakni melalui observasi dan wawancara dengan subyek yang bersangkutan dengan kasus yang diteliti oleh peneliti tentang anak di luar nikah yang tidak dinisbahkan pada ibu kandungnya.
Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan yaitu pertama, bahwa faktor yang menjadi penyebab anak dinisbahkan tidak pada ibu kandungnya yakni karena kekurangan ekonomi untuk membiayai anak kedepannya. Kedua, tinjauan hukum Islam tentang anak dinisbahkan tidak pada ibu kandungnya itu tidak boleh dikarenakan di dalam Islam anak tidak boleh mengganti nasab dari ayah biologisnya.