Sistem profit and loss sharing merupakan salah satu sistem yang digunakan oleh Bank Syariah untuk menjalankan kerja sama dengan model mudhrabah atau musyarakah mengenai pembagian keuntungan dan kerugian antara pihak yang melakukan kerja sama. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti sejauh mana persepsi tokoh lintas agama di Kota Pekalongan tentang Bank Syariah dan praktik-praktiknya salah satunya yaitu Sistem Profit and Loss Sharing. Penelitian ini merupakan penelitian sosial dan lingkungan dengan menggunakan data dari pengamatan dan wawancara dilapangan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research), sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer penelitian ini didapat dari wawancara, dilakukan kepada informan dari berbagai agama dengan latar belakang yang berbeda sehingga memunculkan persepsi yang berbeda. Informan penelitian ini adalah tokoh agama dari semua agama yang ada di Kota Pekalongan yaitu Islam (Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Rifa’iyah, Al-Irsyad, LDII), Khonghucu, Khatolik, Hindu, Budha, dan Kristen dengan informan masing-masing berjumlah satu sehingga total informan dalam penelitian ini adalah sepuluh informan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Persepsi tokoh lintas agama tentang keberadaan perbankan syariah di Kota Pekalongan. 2) Persepsi tokoh lintas agama tentang praktik-praktik Bank Syariah di Kota Pekalongan. 3) Persepsi tokoh lintas agama terkait sistem profit and loss sharing pada Perbankan Syariah di Kota Pekalongan. Hasil dari penelitian ini bahwa persepsi tokoh lintas agama tentang keberadaan Bank Syariah di Kota Pekalongan secara garis besar mengetahui adanya Bank Syariah di Kota Pekalongan akan tetapi tidak semua informan mengetahui secara mendalam tentang Bank syariah. Sebagian tokoh agama mengetahui secara mendalam tentang Bank Syariah dan praktik-praktiknya seperti sistem Profit and Loss Sharing. Mengetahui dengan sangat jelas mulai dari istilah dan juga praktiknya dalam bank syariah. Sebagian tokoh agama menyetujui, menerima sistem yang dilakukan Perbankan Syariah karena meminimalisir sistem konvensional, walaupun belum sepenuhnya. Sistem profit and loss sharing mampu membantu menumbuhkan perekonimian masyarakat, tidak merugikan atau menguntungkan pihak tertentu.