Fenomena pernikahan dini masih banyak terjadi di pedesaan. Lebih khususnya di Desa Bangsri Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Berdasarkan dari data KUA dari tahun 2019-2022 terdapat 32 pasangan yang melakukan pernikahan dini. Berdasarkan hal inilah ingin diketahui lebih lanjut ada dua rumusan masalah yang akan penulis kaji, yakni : Pertama, bagaimana upaya pelaku pernikahan dini dalam menjaga ketahanan keluaraga di Desa Bangsri Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes? Kedua, bagaimana menjaga ketahanan keluarga pernikahan usia dini ditinjau dari perspektif maqāṣid al-syarī’ah?.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) serta menggunakan pendekatan yuridis empiris. Sumber data primer berasal dari hasil wawancara dengan pelaku pernikahan usia dini,Kepala Desa dan Bapak Tasrifin selaku lebe Desa, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan,buku dan artikel yang terkait dengan upaya pelaku pernikahan usia dini dalam menjaga ketahanan keluarga.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, upaya pelaku pernikahan dini di Desa Bangsri dalam menjaga ketahanan keluarganya sudah sesuai dengan aspek ketahanan keluarga, yakni: aspek spiritual, aspek fisik, aspek psikologis, aspek ekonomi, aspek sosial. Kedua, Upaya pelaku pernikahan usia dini dalam menjaga ketahanan keluarganya di Desa Bangsri juga sudah mampu mencapai maqāṣid al-Syarī’ah.