Perlindungan dan hak-hak anak diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Namun faktanya di Indonesia masih banyak anak-anak yang diterlantarkan oleh orang tuanya. Di Kabupaten Demak anak terlantar meningkat setiap tahunnya, berdasarkan data Dinsos P2PA tahun 2022 terdapat 898 anak yang terlantar, oleh karena itu Dinsos P2PA Kabupaten Demak melakukan penanganan perlindungan terhadap anak terlantar dan berusaha mengatasinya demi tercapainya kemaslahatan umat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan hak anak terlantar di Dinsos P2PA Kabupaten Demak, serta bagaimana analisis penanganan perlindungan anak terlantar pada Dinsos P2PA Kabupaten Demak perspektif Maslahah Mursalah.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dari hasil wawancara di Dinas Sosial P2PA Kabupaten Demak, serta dokumentasi penulis dengan narasumber. Dalam menganalisis data penelitian penulis menggunakan metode deskriptif-analisis.
Hasil dari penelitian ini adalah, bentuk perlindungan anak terlantar di Dinsos P2PA Kabupaten Demak adalah rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial serta pemberdayaan sosial. Dinsos P2PA sudah bertanggung jawab sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 , Pasal 22 dan 71 Undang-Undang No. 35 Tahun 2014. Sedangkan penanganan perlindungan anak terlantar pada Dinsos P2PA Kabupaten Demak termasuk kategori maslahah dharuriyyah, dan ini tidak bertentangan dengan dalil nash dan sudah sesuai dengan tujuan syari’at demi kepentingan masa depan anak terlantar tersebut.