Teori batas kewarisan Muhammad Syahrur dan relevansinya dengan kesetaraan gender

Na'im, Ahmad 'Ainun (2023) Teori batas kewarisan Muhammad Syahrur dan relevansinya dengan kesetaraan gender. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902016182_Ahmad_'Ainun_Na'im] Text (Skripsi_1902016182_Ahmad_'Ainun_Na'im)
Skripsi_1902016182_Ahmad_'Ainun_Na'im.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Hukum kewarisan Islam yang telah dipresentasikan dalam teks-teks yang rinci menyebabkan pada suatu keyakinan ulama fiqh klasik bahwa konsep waris Islam sudah final, dan menolak segala bentuk ijtihad didalamnya. Namun di sisi lain, muncul pemikir kontemporer yang menganggap hukum kewarisan Islam masih bisa direkonstruksi ulang sesuai dengan kondisi dan kemungkinan yang dapat dipertimbangkan. Syahrur dengan kapasitasnya sebagai pemikir Islam kontemporer dalam melihat pembagian warisan antara anak laki-laki dan anak perempuan yang telah ditentukan dalam nash bagiannya dua banding satu (2:1) dilihatnya kurang memenuhi rasa keadilan maupun kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekataan normatif yaitu melakukan analisis literatur terkait dengan objek penelitian dengan menekankan pada kebenaran dan keadilan suatu argumentasi yang dijadikan landasan hukum. Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif-analitik, yaitu data-data yang ada disusun, digambarkan dan dijelaskan secara rinci lalu dianalisis. Metode analisis ini digunakan untuk menemukan dan menganalisis teks atau dokumen untuk memahami makna dan relevansi teks atau dokumen tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Syahrur memiliki konsep pembagian waris yang lebih proporsional, berbeda dengan ulama fiqh klasik yang dianggapnya kurang fleksibel. Bagi Syahrur bagian anak laki-laki dan anak perempuan (2:1) tidak berlaku selamanya. Manusia dapat melakukan ijtihad didalamnya selama tidak keluar dari batasan-batasan yang telah ditentukan sehingga perempuan dapat menerima bagian yang lebih besar. Konsep ini sejalan dengan konsep kesetaraan gender yaitu terwujudnya pemenuhan hak-hak yang setara antara laki-laki dan perempuan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukum waris; Kesetaraan gender; Muhammad Syahrur
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 08 Nov 2024 09:46
Last Modified: 08 Nov 2024 09:46
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/24980

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics