Tingkat kunjungan menjadi permasalahan yang terjadi di Museum Lokal Grobogan, hal ini terjadi karena masih minimnya yang mengetahui keberadaan Museum Lokal Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi pengenalan benda bersejarah di Museum Lokal Grobogan yang digunakan sebagai media bantu mempromosikan museum. Aplikasi ini dibangun menggunakan teknologi Augmented Reality dengan Marker Based Tracking dan menguji tingkat kelayakan aplikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) model Waterfall. Teknik pengujian aplikasi yang digunakan adalah pengujian Blackbox Testing dan User Acceptance Testing. Hasil pengujian Blackbock yang dilakukan oleh Staff Museum menunjukkan aplikasi AR Museum Lokal Grobogan sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Hasil pengujian UAT terhadap aplikasi AR Museum Lokal Grobogan melalui respon dari Staff Museum dan Pengunjung Museum menunjukkan bahwa aplikasi ini sangat layak, dengan nilai persentase sebesar 89,564%.