Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagain besar masih mengalami kesulitan untuk pertumbuhan dan konsisten dalam berbisnis. Informasi penting mengenai kondisi keuangan dan tata kelola manajemen masih menjadi hal yang awam di tingkat UMKM. Permasalahan yang mendasar adalah kemampuan manajemen yang rendah dalam pengelolaan infomasi dan pengeolaan data keuangan. Pelaku UMKM yang kurang aware dengan tata kelola
keuangan. Meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan adalah upaya yang dapat mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) karena para pelaku UMKM dapat memahami konsep dasar produk keuangan, perencanaan keuangan, dan pengelolaan keuangan yang baik, juga melindungi di kemudian hari dari penipuan dan pekerjaan tidak sehat dari pasar keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan inklusi keuangan
terhadap kinerja UMKM. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang digunakan berupa data primer dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu para pemilik UMKM di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 90 responden. Metode analisis meggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan nilai R Square sebesar 0,633 atau sebesar 63,3% yang
menunjukan bahwa variabel literasi keuangan dan inklusi keuangan secara keseluruhan memberikan pengaruh sebesar 63,3% terhadap kinerja UMKM, sementara sisanya sebesar 36,7% dipengaruhi oleh variabel lainya yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dan inklusi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.