Kesehatan mental sering dikesampingkan dengan penyakit menular. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 memaparkan ≥ 19 juta penduduk umur ≥ 15 tahun terdeteksi emotional mental disorder. Usaha preventif & healing pada penyakit berbasis religius mulai muncul menampakkan diri. Salah satunya adalah sufi healing, dengan żikir sebagai sistem utama penyembuhan penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “Efektivitas metode żikir dalam menurunkan kecemasan”. Penulis melakukan pencarian hasil penelitian baik dari jurnal maupun skripsi melalui Google cendekia dengan menggunakan kata kunci “dzikir”, “zikir”, “kecemasan”, “terapi dzikir”, dan “terapi dzikir”. Setelah melakukan penyortiran, Penulis mengambil 14 jurnal/skripsi untuk diteliti dengan metode meta analisis.
Empat belas jurnal/skripsi memiliki varian effect size yang berbeda/heterogen. Yang artinya dalam menghitung besaran rerata ukuran efek menggunakan Random Effect Model (Restricted ML) dengan hasil besaran rerata ukuran efek 15,225. Kemudian penulis mendapati nilai zhitung (2,873) < ztabel (1,96) menginterpretasikan bahwa metode żikir bisa menurunkan tingkat kecemasan sampai pada taraf ringan. Selanjutnya hasil funnel plot menunjukkan tidak terdapat bias publikasi (Eggr’s test: 0,048) dengan pengaruhnya yang rendah (Kendall’s: 0,187).