Integrasi fikih dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah karya H. Abdul Rani Mahmud (1912-1993)

Rahmatullah, Muhammad (2022) Integrasi fikih dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah karya H. Abdul Rani Mahmud (1912-1993). Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1500039013_Muhammad_Rahmatullah] Text (Disertasi_1500039013_Muhammad_Rahmatullah)
Disertasi_1500039013_Muhammad_Rahmatullah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Ilmu agama Islam dengan unsur-unsur pokok Imān, Islām dan Ih³sān yang muncul dari Ilmu Tauhid, Ilmu Fikih dan Ilmu Tasawuf, sangat erat dengan kaitannya dengan Syari’at, Hakekat dan Ma’rifat. Pada dasarnya semuanya saling melengkapi. Kenyataan yang terjadi, kadang ada yang berusaha memahami secara terpisah antara satu dengan lainnya. Penelitian bertujuan untuk mengungkap integrasi fikih dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah karya H. Abdul Rani Mahmud. Penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mendekati sumber primer berupa kitab Ihdāul Hidāyah sehingga Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi. Oleh karena penelitian kepustakaan, maka teknik analisis yang digunakan adalah content analysis melalui diskriptif induktif.
Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: Pertama, materi integrasi fiqh dan tasawwuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah adalah materi fiqh praktis dan fiqh sehari-hari. Materi fiqih lebih kental dari nuansa sufistiknya. Materi integrasi fikih dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah karya H. Abdul Rani Mahmud dapat dikatakan sebagai materi integrasi fikih-tasawuf al-Fardhiyah al-Asasiyah. Kedua, alasan mengapa H. Abdul Rani Mahmud mengajarkan Fikih-tasawuf dalam Ihdāul Hidāyah: (1) perlunya integrasi fikih-tasawwuf sebagai landasan pelaksanaan ibadah yang mengandung aspek jasmani-rohani. (2) dalam rangka melestarikan ajaran agama berdasarkan fikih-tasawuf (Fiqh-Sufisme). (3) tasawuf fikih sangat cocok untuk menggabungkan syari'ah (fiqh) dan sufistik (tasawuf). (4) integrasi fiqh-tasawuf sangat dibutuhkan dalam rangka penguatan nilai-nilai sufistik dalam materi fiqh. Secara filosofis, integrasi fiqh dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah, adalah fiqh-tasawuf-integratif-adaptif yang berlandaskan pada konsep ikhlas (ihsan). Ketiga, Model integrasi fikih dan tasawuf dalam kitab Ihdāul Hidāyah mengikuti pola penulisan Al-Ghazali dan Syekh Abdul Samad Palembang serta ulama Syafi'iyah lainnya. Sedangkan model integrasi fiqh dan tasawuf (fiqh-sufistik) dalam kitab Ihdāul Hidāyah adalah model integrasi fiqh-tasawuf al-tazkiyah al-nafsiyah al-syakhsiyah. Dalam praktiknya, model integrasi fikih dan tasawuf H. Abdul Rani Mahmud dilakukan dengan cara: Pertama, penyampaian materi fikih dan tasawuf secara terpisah namun saling berhubungan. Kedua, model integrasi fikih dan tasawuf dengan cara penyampaian materi fikih-tasawuf dalam satu bahasan. Ketiga, model integrasi fikih dan tasawuf dengan cara penyampaian materi tasawuf yang disisipkan pada setiap akhir pelajaran dalam kitab Ihdāul Hidāyah.
Berdasarkan penelitian ini perlu upaya penelusuran terhadap naskah-naskah dalam berbagai bentuk di setiap daerah yang ada di Indonesia umumnya. Hal ini dilakukan untuk tujuan pemetaan dan mencari informasi awal untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap naskah dan tokoh ulama. Penyebarluasan pemikiran ulama nusantara dalam berbagai bentuk perlu dilakukan agar masyarakat umum dapat mengetahui sekaligus menggunakan pengetahuan tersebut sebagai bentuk pelestarian pengetahuan yang mendasarkan kepada tokoh ulama nusantara.

ABSTRACT:
The science of Islam with the main elements of Imān (Faith), Islām and Ih³sān that emerged from the science of Tawhid, Fiqh and Sufism, is very closely related to Shari'ah, Haqīqah (Essence) and Ma'rifah. Basically, everything complements each other. The fact that happened, sometimes there are trying to understand separately from one another. This study aims to reveal the integration of fiqh and tasawuf in the book of Ihdāul Hidāyah by H. Abdul Rani Mahmud. The major source, the Ihdāul Hidāyah book, is approached through library research using a qualitative descriptive methodology, and documentation is the method of data gathering. Due to library research, content analysis using inductive descriptive is the analytical method applied.
The following conclusions came from this research: First, the material for the integration of fiqh and tasawuf is material for everyday fiqh and practical fiqh in the book Ihdāul Hidāyah. Compared to its sufistic nuances, fiqh content is thicker. It is possible to consider the content of H. Abdul Rani Mahmud's book Ihdāul Hidāyah to be material for the integration of fiqh and tasawuf al-Fardhiyah al-Asasiyah. Second, the justifications for H. Abdul Rani Mahmud's jurisprudence instruction at Ihdāul Hidāyah: (1) The requirement for the unification of fiqh and tasawuf as the foundation for the practice of worship that combines physical-spiritual elements. (2) to uphold sufi and juristic religious principles (Fiqh-Sufism). (3) Tasawuf fiqh is a great way to combine tasawuf and syari'ah (fiqh) sufistic (tasawuf). (4) To strengthen the sufistic values in fiqh material, the integration of fiqh-tasawuf is important. Philosophically, the book Ihdāul Hidāyah's integration of fiqh and tasawuf is an integrative-adaptive fiqh-tasawuf that is built on the idea of sincerity (ih³sān). Third, Sheikh Abdul Samad Palembang and other Syafi'iyah scholars' writing styles are followed by the integration model of fiqh and Sufism in the book Ihdāul Hidāyah. The integration model of fiqh-tasawuf al-tazkiyah al-nafsiyah al-syakhsiyah is the fiqh-sufistik model that is used in the book Ihdāul Hidāyah. The H. Abdul Rani Mahmud fiqh and Sufism integration model is put into effect by: First, delivering independent but connected fiqh and Sufism materials. The second is the integration of fiqh and tasawuf by combining the two subjects into a single discussion. Third, the Ihdāul Hidāyah book's integration of the fiqh and tasawuf disciplines by including tasawuf content at the conclusion of each lesson.
Based on this research, it is necessary to search for manuscripts in various forms in every region in Indonesia in general. This was done for the purpose of mapping and seeking initial information to conduct further research on manuscripts and ulama figures. It is necessary to disseminate the thoughts of the ulema of the archipelago in various forms so that the general public can know and use this knowledge as a form of preserving knowledge based on the figures of the ulema of the archipelago.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Integrasi; Fikih; Tasawuf; Kitab Ihdāul Hidāyah; H. Abdul Rani Mahmud
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 15 Nov 2024 08:07
Last Modified: 15 Nov 2024 08:07
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25136

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics