Rekonstruksi sistem pembiayaan al muḍărabah wa al murăbaḥah di Bank Syariah Indonesia Kota Semarang
Hasanah, Siti (2022) Rekonstruksi sistem pembiayaan al muḍărabah wa al murăbaḥah di Bank Syariah Indonesia Kota Semarang. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Disertasi_1500039015_Siti_Hasanah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini fokus pada sistem pembiayaan al muḍȃrabah wa al murȃbahah sebagai pembiayaan yang sangat inklusif dan dapat meningkatkan bank syariah yang transformatif dalam memperkuat ekosistem halal sebagai bagian dari ekosistem syariah di Indonesia. Namun hingga saat ini pembiayaan bagi hasil muḍȃrabah ini masih dianggap memiliki resiko yang tinggi sehingga belum optimal penerapannya dan masih terbatas hanya diterapkan pada program linkage dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah(KSPPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap mengapa dan bagaimana penerapan pembiayaan al muḍȃrabah wa al murȃbahah di Bank Syariah Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus tunggal (single case). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Analisis data dilakukan dengan metode eksplanasi yang menjelaskan suatu fenomena kasus dalam bentuk naratif, holistik dan sistematis. Analisis data menggunakan 3 langkah; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil empiris menunjukkan; pertama, akad pembiayaan muḍȃrabah pada Bank syariah Indonesia (BSI) diterapkan pada pembiayaan skema linkage dengan pola executing dan penyaluran kepada end user menerapkan akad pembiayaan murȃbaḥah yang disertai dengan akad wakȃlah. Temuan ini menyiratkan bahwa masih perlu adanya pemahaman dan persepsi yang sama mengenai pembiayaan muḍȃrabah sehingga dapat diterapkan sesuai prinsip syariah sebagai penguat identitas lembaga keuangan syariah baik bank maupun koperasi syariah.
Kedua, terdapat tiga faktor yang menghambat penerapan pembiayaan muḍȃrabah pada Bank Syariah Indonesia yaitu belum terbentuk pemahaman yang komprehensif pada lembaga linkage terhadap akad pembiayaan muḍȃrabah, keterbatasan SDI Bank Syariah, Transformasi hubungan interpersonal. Adapun hambatan penyaluran dana program linkage muḍȃrabah Di KSPPS meliputi ; akad pembiayaan murābaḥah dianggap paling efektif dan masih rendahnya pemahaman anggota KSPPS terhadap akad-akad pembiayaan. Upaya yang dilakukan oleh BSI dalam penerapan pembiayaan al muḍȃrabah wa al murābaḥah diantaranya ; edukasi secara bertahap dan meminta laporan keuangan perbulan dari lembaga linkage
Ketiga, terdapat tiga dampak positif dalam penerapan pembiayaan al muḍȃrabah wa al murȃbahah ; nilai keadilan dan kemaslahatan ekonomi, nilai edukatif dalam kepatuhan syariah dan termasuk kategori pembiayaan yang inklusif karena berperan dalam peningkatan UMKM Lokal. Dalam mewujudkan ketiga hal tersebut diperlukan adanya spirit syariah dalam penerapannya melalui penanaman fungsi dakwah bi al ḥal (terapan) bagi para SDI dan perlunya sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memasyarakatkan produk-produk pembiayaan berprinsip syariah.
Keempat, perlunya pola rekonstruksi akad pembiayaan al muḍȃrabah wa al murȃbahah yang berkeadilan sebagai bentuk penguatan identitas perbankan syariah dan ekosistem ekonomi syariah serta membangun pemahaman yang komprehensif holistik terhadap akad produk pembiayaan bank syariah melalui pernyataan kesepahaman antara BSI dan lembaga linkage.
ABSTRACT:
This research focuses on the al muḍȃrabah wa al murȃbahah financing system as financing that is very inclusive and can enhance transformative Islamic banking in strengthening the halal ecosystem as part of the Islamic ecosystem in Indonesia. However, until now this al muḍȃrabah wa al murȃbahah profit-sharing financing is still considered to have a high risk so that application has not been optimal and is still limited to only being applied to the linkage program with Savings and Loans Cooperatives and Sharia Financing (KSPPS). This study aims to reveal why and how the implementation of al muḍȃrabah wa al murȃbahah financing in Indonesian Sharia Banks.
This study used a qualitative approach with a single case study method. Data collection techniques were carried out through interviews, observation and documentation. Test the validity of the data using source and method triangulation. Data analysis was carried out using the explanatory method which explains a case phenomenon in a narrative, holistic and systematic form. Data analysis uses 3 steps; data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification.
Empirical results show; first, a muḍȃrabah financing contract at Bank Syariah Indonesia (BSI) is applied to linkage scheme financing with executing patterns and distribution to end users using a murȃbahah financing contract accompanied by a wakȃlah contract. These findings imply that there is still a need for the same understanding and perception regarding muḍȃrabah financing so that it can be applied by accordance with sharia principles as a reinforcement of the identity of sharia financial institutions, both banks and sharia cooperatives.
Second, there are three factors hinder the implementation of al muḍȃrabah wa al murȃbahah financing at Indonesian Sharia Banks, namely the lack of a comprehensive understanding of the linkage institution regarding the muḍȃrabah financing agreement, the limitations of HR in Islamic Banks, and the transformation of interpersonal relationships. The obstacles to channeling funds for the muḍȃrabah linkage program at KSPPS include; murȃbahah financing agreements are considered the most effective and KSPPS members still have a low understanding of financing contracts. Efforts made by BSI in implementing muḍȃrabah financing include; education in stages and requesting monthly financial reports from the linkage institution
Third, there are three positive impacts in the implementation of muḍȃrabah financing; the value of justice and economic benefit, educational value in sharia compliance and is included in the category of inclusive financing because it plays a role in increasing local MSMEs. In realizing these three things, it is necessary to have a sharia spirit in its application through the inculcation of da'wah bi al hal functions (applied) for SDIs and the need for synergy and collaboration with various parties in promoting sharia-compliant financing products.
Fourth, there is a need for a fair pattern of reconstruction of muḍȃrabah financing contracts as a form of strengthening the identity of Islamic banking and the Islamic economic ecosystem and building a comprehensive, holistic understanding of Islamic bank financing product contracts through a statement of understanding between BSI and the linkage institution.
Item Type: | Thesis (Dr/PhD) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muḍȃrabah; Murȃbahah; Bagi hasil; Linkage program; Spirit syariah; Bank syariah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 15 Nov 2024 08:51 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 08:51 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25137 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year