Fikih titik temu kalender Hijriyah
Khusurur, Misbah (2023) Fikih titik temu kalender Hijriyah. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Disertasi_1600039008_Misbah_Khusurur.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Perbedaan penentuan awal bulan hijriyah di Indonesia, terutama bulan yang berkaitan dengan ibadah, perbedaannya bisa selisih sampai 5 hari, seperti yang terjadi pada awal bulan Syawwāl 1444 H. Perbedaan penentuan awal bulan hijriyah tersebut menjadi sebab perbedaan kalender yang beredar di masyarakat muslim Indonesia. Perbedaan pembuatan kalender hijriyah berdampak pada kebingungan umat Islam Indonesia dalam melaksanakan ibadah yang berhubungan dengan bulan hijriyah. Penelitian ini, mengungkap fikih titik temu yang bisa mempersatukan kalender hijriyah di Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berjenis pustaka (library research) dengan sumber data literatur keislaman, terutama fiqh, uṣūl fiqh, dan qawā‘id fiqhiyyah, serta data pendukung buku-buku ilmu falak. Data-data yang terdokumentasi dianalisa dengan metode content analysis untuk mencari fikih titik temu kalender hijriyah.
Dari hasil analisa diperoleh dua kesimpulan; Pertama, ada tiga faktor yang menjadi penyebab penyatuan kalender Islam sulit dilakukan, yaitu 1) Penafsiran yang berbeda terhadap dalil; 2) Belum ada kesepakatan bersama untuk menggunakan satu kriteria; 3) Belum ada otoritas tunggal yang disepakati; Kedua, dalam perspektif fikih, titik temu tidak bisa dibebankan pada ḥisāb ‘urfi, ḥisāb haqiqi bittaqrīb, dan ḥisāb haqīqi kontemporer dengan kriteria wujūdul hilāl. Titik temu kalender hijriyah hanya bisa terwujud kriteria imkānur ru’yah yang tervalidasi dengan sains modern. Hanya sains modern yang bisa diandalkan untuk membangun kesepakatan, karena sains modern dibangun dari bukti yang bisa divalidasi.
ABSTRACT:
Different methods of determining the beginning of the Hijri month will result in differences in the calendar and also in determining the beginning of the Shar'i Hijri month. The difference in calendars circulating in the community will have an impact on the uncertainty for Muslims in Indonesia in determining the agendas of activities based on the hijri calendar; Meanwhile, the uncertainty of determining the beginning of the Shar'i month will have an impact on uncertainty in carrying out worship related to the Hijri month. This research reveals the fiqh of meeting points that can unite the Hijri calendar in Indonesia.
This research is a qualitative research of library type with data sources of Islamic literature, especially fiqh, uṣūl fiqh, and qawā'id fiqhiyyah, as well as supporting data on science books. The documented data were analyzed using the content analysis method to find the jurisprudence of the meeting point of the Hijri calendar.
From the results of the analysis, two conclusions were obtained; First, there are three factors that make unifying the Islamic calendar difficult, namely 1) Different interpretations of the proposition; 2) There has been no mutual agreement to use one criterion; 3) No single authority has yet been agreed upon; Second, in the perspective of jurisprudence, the intersection cannot be imposed on contemporary ḥisāb 'urfi, ḥisāb haqiqi bittaqrīb, and ḥisāb haqīqi with the criterion of wujūdul hilāl. The meeting point of the Hijri calendar can only be realized by imkānur ru'yah criteria validated with modern science. Only modern science can be relied upon to build agreements, because modern science is built on evidence that can be validated.
Item Type: | Thesis (Dr/PhD) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fikih; Titik Temu; Kalender Hijriyah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 18 Nov 2024 03:11 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 03:11 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25152 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year