Skripsi ini dilatarbelakangi oleh keadaan manusia modern yang kurang memahami makna pernikahan yang sebenarnya, sehingga banyak terjadi penyimpangan dan konflik dalam pernikahan. Banyaknya konflik dalam rumah tanga baik konflik internal maupun eksternal memberikan dampak negatif bagi rumah tangga, seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kekerasan terhadap anak. Sangat relevan jika pernikahan dipandang dengan kacamata tasawuf terlebih dengan pemikiran Imam Al-Ghazali. Di era modern sekarang ini, pernikahan hanya sebatas pada kehidupan duniawi tanpa mengindahkan hikmah atau kebaikan yang terkandung di dalamnya..
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti dan mencari tahu lebih mendalam tentang pernikahan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan buku berjudul Ihya’ Ulumuddin yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Apa tujuan pernikahan menurut pemikiran Imam Al-Ghazali?, 2) Apa hikmah pernikahan perspektif Imam Al-Ghazali?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari buku-buku yang relevan dengan pemikiran Imam Al-Ghazali, kemudian dianalisis dengan analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemikiran Imam Al-Ghazali tentang hikmah pernikahan jika direlevansikan dengan keadaan sekarang maka akan menjadi solusi berbagai permasalahan pernikahan. Hikmah pernikahan ini untuk mendidik dan memberi pemahaman seseorang tentang hakikat pernikahan yang sebenarnya. Bagi Al-Ghazali, pernikahan akan mengandung banyak kebaikan dan dapat memberikan hikmah yang besar jika dalam pelaksanaannya tidak sampai mengalihkan seseorang dari mengingat Allah Swt. Hakikat pernikahan Al-Ghazali ini mengajak kita agar dapat menempatkan pernikahan sebagai sarana untuk berada sedekat mungkin dengan Allah Swt.