Eksistensi pendidikan salafiyah di Pesantren At-Taufiqy Pekalongan pada era revolusi industri 4.0.

Khasanah, Nur (2022) Eksistensi pendidikan salafiyah di Pesantren At-Taufiqy Pekalongan pada era revolusi industri 4.0. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1800029011_Nur_Khasanah] Text (Disertasi_1800029011_Nur_Khasanah)
Disertasi_1800029011_Nur_Khasanah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Pesantren mulai mengalami pergeseran. Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi pesantren sehingga banyak yang melakukan inovasi. Salah satu pesantren yang tetap mempertahankan tradisi kesalafiyahannya adalah Pesantren At-Taufiqy Pekalongan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagaimanakah sistem pendidikan salafiyah pada Pesantren At-Taufiqy Pekalongan? (2) Bagaimanakah strategi Pesantren At-Taufiqy Pekalongan dalam mempertahankan eksistensinya pada Era Revolusi Industri 4.0? (3) Mengapa perlu formulasi baru integrasi pendidikan salafiyah pada pendidikan formal? Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan sosiologis, edukatif dan fenomenologis. Tempat penelitiannya di Pesantren At-Taufiqy Pekalongan, dengan menggunakan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumen. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data untuk menganalisis, penyajian data untuk menemukan makna, dan penarikan kesimpulan untuk menuangkan dalam laporan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Pesantren At-Taufiqy merupakan salah satu pesantren salafiyah di Pekalongan yang menyelenggarakan pendidikan salafiyah dengan pola pengajian kitab-kitab kuning, Madrasah Diniyah Ibtidaiyah 6 tahun dan Madrasah Diniyah Tsanawiyah 3 tahun. Setelah lulus, santri tidak mendapatkan ijazah tertutulis, namun mendapatkan ijazah berupa amalan tertentu. Pesantren At-Taufiqy termasuk di antara pesantren salafiyah yang tidak melaksanakan Program Wajar Dikdas Sembilan Tahun. (2) Strategi Pesantren At-Taufiqy yang tetap eksis pada Era Industri 4.0 tidak lepas dari peran Kiai, peran anak-anaknya, peran alumni, peran masyarakat, dan konsisten dengan tradisi salafiyah. Pesantren At-Taufiqy tetap eksis juga karena memiliki segmen sendiri. (3) Formulasi baru integrasi pendidikan pesantren salafiyah sebagai pendidikan formal diperlukan karena pola pembelajaran di pesantren salafiyah beragam. Perlu ada rumusan baru pendidikan madrasah diniyah formal agar semua dapat diakui sehingga tidak ada anak bangsa yang dirugikan haknya untuk memperoleh pendidikan.
Temuan tersebut memberikan acuan perlunya formulasi baru integrasi pendidikan salafiyah pada pendidikan formal.

ABSTRACT:
Pesantren began to experience a shift. The Industrial Revolution 4.0 is a challenge for Islamic boarding schools so many are innovating. One of the pesantren that still maintains its salafiyah tradition is the Pesantren At-Taufiqy Pekalongan. This study is intended to answer the questions: (1) What is the salafiyah education system at Pesantren At-Taufiqy Pekalongan? (2) What is the strategy of Pesantren At-Taufiqy Pekalongan in maintaining its existence in the Industrial Revolution Era 4.0? (3) Why is there a need for a new formulation to integrate salafiyah education into formal education? This research is a type of field research with a sociological, educational, and phenomenological approach. The place of research is at Pesantren At-Taufiqy Pekalongan, using data obtained from observations, interviews, and documents. The data analysis method used is data reduction to analyze, data presentation to find meaning, and concluding to include in the report.
The results of this study indicate that (1) Pesantren At-Taufiqy is one of the salafiyah pesantren in Pekalongan which organizes salafiyah education with the pattern of recitation of the yellow books, Madrasah Diniyah Ibtidaiyah 6 years and Tsanawiyah 3 years. After graduating, students do not get a written Certificate, but get a certificate in the form of certain practices. The Pesantren At-Taufiqy is one of the salafiyah education that does not implement the Nine-Year Basic Education Program. (2) The Pesantren At-Taufiqy's strategy to continue to exist in the Industrial Era 4.0 cannot be separated from the role of Kiai Taufiq, the role of his children, the role of alumni, empowering alumni by providing jobs, the role of the community, and being consistent with the salafiyah tradition. The Pesantren At-Taufiqy still exists because it has its segments. (3) A new formulation of the integration of Salafiyah pesantren education as formal education is needed because the learning patterns in Salafiyah Islamic Boarding Schools are diverse. There needs to be a new formulation of formal madrasah diniyah education so that all can be recognized so that no child of the nation is harmed by their right to education.
These findings provide a reference for the need for a new formulation of integration of salafiyah education in formal education.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Salafiyah; Pesantren; Revolusi Industri 4.0; Pendidikan formal
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 19 Nov 2024 06:38
Last Modified: 19 Nov 2024 06:38
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25190

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics