Living Qur’an perempuan pesantren : studi terhadap Nyai Mundjidah Wahab Jombang Jawa Timur dan Nyai Masrivah Amva Cirebon Jawa Barat
Labibah, Umniyatul (2023) Living Qur’an perempuan pesantren : studi terhadap Nyai Mundjidah Wahab Jombang Jawa Timur dan Nyai Masrivah Amva Cirebon Jawa Barat. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Disertasi_1800029031_Umniyatul_Labibah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Living Qur’an adalah ranah studi ilmu Al-Qur’an yang tidak bertumpu pada teks tetapi pada fenomena sosial Al-Qur’an dalam realitas sosial. Sebagai studi terhadap fenomena sosial Al-Qur’an dalam masyarakat living Qur’an menjadi alat baca melihat pola interaksi dan respon muslim terhadap Al-Qur’an. Sejauh ini pengalaman perempuan pesantren sebagai entitas muslim dengan sub kultur yang unik belum menjadi kajian living Qur’an. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh bagaimana interaksi perempuan pesantren dengan Al-Qur’an dan bagaimana mereka merespon Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi tokoh, dengan subjek penelitianya adalah Nyai Mundjidah Wahab Jombang Jawa Timur dan Nyai Masriyah Amva Cirebon Jawa Barat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang kehidupan sosial kultural Nyai Mundjidah Wahab dan Nyai Masriyah Amva sebagai perempuan pesantren? (2) Bagaimana living Qur’an Nyai Mundjidah Wahab dan Nyai Masriyah Amva dalam kehidupan sehari-hari? (3) Bagaimana implikasi living Qur’an perempuan pesantren pada konsep living Qur’an?. Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode etnografi. Pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap kedua tokoh dan orang-orang disekitar kedua tokoh.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, latar belakang kehidupan sosial dan kultural Nyai Mundjidah Wahab adalah pengasuh pesantren yang ditempa oleh perjalanan hidupnya di organisasi dan di dunia politik. Sementara Nyai Masriyah Amva adalah pengasuh pesantren dan penulis yang menginspirasi dan kini menjadi sosok ulama perempuan nasional, yang karakternya dibentuk oleh perjalanan hidup yang berliku dan penuh dengan cobaan. Kedua, Living Qur’an Nyai Mundjidah Wahab: (1) di ranah keluarga Nyai Mundjidah menempatkan suami sebagai kepala rumah tangga, mendidik anak-anaknya secara egaliter. (2) di ranah religiusitas Nyai Mundjidah menempatkan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup yang mulia, dibaca disetiap waktu luang kerjanya, bahkan di mobil dinas atau pesawat, santri-santrinya dibiasakan rutin tadarus setiap habis maghrib. (3) ranah pendidikan mengajarkan santrinya berorganisasi, membekali dengan berbagai pelatihan serta membuat sistem kepengurusan pesantren dengan sistem parlementer. (4) ranah sosial budaya Nyai Mundjidah adalah organisatoris, membaur dengan masyarakat melalui organisasi NU dan (5) ranah politik Nyai Mundjidah menempuh jalur politik untuk memperjuangkan kebaikan dan keadilan termasuk keadilan bagi kaum perempuan.
Living Qur’an Nyai Masriyah Amva: (1) di ranah keluarga menempatkan suami sebagai pengayom, anak laki-laki dididik matang dalam agama dan anak perempuan dididik memiliki kemandirian ekonomi yang mapan. (2) di ranah religiusitas Nyai Masriyah menempatkan Al-Qur’an sebagai teman, tempatnya berkeluh kesah hingga sebagai obat kegundahan, ayat-ayatnya dijadikan doa meski bukan ayat doa, santri-santrinya dibiasakan rutin tadarus serta tawasul pada ulama-ulama perempuan. (3) ranah pendidikan mengajarkan santrinya berorganisasi, menulis buku, membekali dengan berbagai pelatihan serta dididik memiliki kemandirian ekonomi. (4) ranah sosial budaya Nyai Masriyah aktif di Fatayat, Muslimat, Lembaga pendampingan Balqis dan fahmina Institute. dan (5) ranah politik Nyai Masriyah terlibat dalam berbagai upaya mempengaruhi kebijakan nasional, seperti lahirnya UU TPKS hingga hari ini ikut aktif menyuarakan RUU PRT.
Ketiga, Implikasi living Qur’an perempuan pesantren diantaranya: (1)implikasi pada konsep. Living Qur’an perempuan pesantren sampai pada kesimpulan bahwa living Qur’an adalah bentuk lain dari tafsir, (2) Kedua, Implikasi pada aspek budaya, penilitian ini memberi nuansa pada Living Qur’an Ahmad Ubaidy Hasbillah yang menekankan bentuk budaya informatif performatif, kognitif non kognititif, dengan memberi penekanan pada kekhususan sistem sosial budaya simbolik, perspektif insider dan pengalaman spesifik pelaku living Qur’an. Kedua bunyai dibentuk sistem simbolik (yaitu pesantren) dan life history yang spesifik. Sehingga dapat disimpulkan living Qur’an harus mampu melihat aspek budaya dan simbol yang spesifik, prespektif pelaku living Qur’an serta life history spesifik yang dialaminya, (3) Implikasi pada nilai. Living Qur’an perempuan pesantren memberikan impact timbulnya nilai-nilai dasar yang menjadi weltanschauung atau worldview bagi perempuan pesantren dalam membangun relasi antara laki-laki dan perempuan, yaitu atas dasar nilai manfaat dan maslahah, yang mengatasi argumen kesetaraan gender maupun konsep mubadalah yang tidak bisa diaplikasikan pada semua kultur dengan konteks yang berbeda-beda yang menjadikan ukuran keadilan relasi laki-laki dan perempuan tidak sama sebagaimana diandaikan oleh argument gender maupun mubadalah. Penelitian living Qur’an studi tokoh ini masih terbatas pada perempuan pesantren dan masih sangat memungkinkan untuk meneliti di luar komunitas itu. Sebagai rekomendasi teoritis, temuan dari penelitian tentang konsep living Qur’an sebagai tafsir dan aspek budaya simbolik dalam living Qur’an perlu dikaji lebih mendalam dengan ruang penelitian yang lebih luas. Serta saran praktis, bagaimana nilai manfaat dan maslahah dalam living Qur’an perempuan pesantren bisa dipromosikan untuk mendukung Gerakan perempuan dalam memperjuangkan keadilan relasi laki-laki dan perempuan sebagai cita-cita Islam rahmatan lil ‘alamiin.
Item Type: | Thesis (Dr/PhD) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Living Qur’an; Perempuan Pesantren; Nyai Mundjidah Wahab; Nyai Masriyah Amva |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.4 Women |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 19 Nov 2024 07:10 |
Last Modified: | 19 Nov 2024 07:10 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25193 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year