Posibilitas penentuan awal waktu salat menggunakan rasi bintang di daerah equator
Alawiya, Balkis Sifara (2022) Posibilitas penentuan awal waktu salat menggunakan rasi bintang di daerah equator. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1802046069_Balkis_Sifara_Alawiya.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Bintang menjadi salah satu benda langit yang paling sering diamati oleh manusia, selain menjadi petunjuk arah bintang juga tidak jarang dijadikan penunjuk waktu. Ketika kita keluar rumah malam hari dan mengadah ke langit, tampak bahwa seolah-olah bumi kita ada atapnya dan dihiasi oleh beribu bintang, di daerah Equatorial yang jangka waktunya relatif yaitu 12 jam malam serta 12 jam siang waktu salat ditentukan menggunakan pergerakan dan posisi matahari sebagai petunjuk jam. Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi kita, maka dari itu, tidak hanya matahari saja yang memungkinkan kita untuk mengetahui jam. Milyaran bintang dan puluhan rasi bintang di langit memungkinkan kita untuk mengetahui waktu menggunakan metode jam bintang dengan menentukan tinggi suatu bintang tersebut. Dari hal itu jam bintang memungkinkan untuk disesuaikan dengan waktu matahari dan dilakukan perbandingan untuk waktu salat magrib, isya, waktu dalam sepertiga malam, imsak dan subuh.
Terkait dengan hal tersebut, penulis mencoba meneliti dan menganalisis bagaimana posibilitas data bintang dan rasi bintang sebagai acuan prediksi untuk waktu salat, juga mengetahui keakurasian hasil tersebut menggunakan perhitungan awal waktu salat dengan metode Ephemeris yang biasa digunakan dengan data matahari.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang akan menggambarkan sebuah metode baru penentuan awal waktu salat menggunakan jam bintang dan rasi bintang, Penelitian ini juga termasuk penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini data primer diambil melalui eksperimen dengan cara menghitung data naik dan tenggelam bintang dan rasi bintang. Data tersebut didapatkan dengan menggunakan aplikasi Stellarium, Buku Ephemeris serta Almanak Nautika. Sementara data sekunder diambil melalui observasi dan dokumentasi. Adapun analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis.
Penelitian ini meghasilkan dua temuan. Pertama, data bintang tidak memungkinkan untuk menjadi acuan prediksi waktu salat. Kedua, akurasi dari perhitungan prediksi awal waktu salat menggunakan rasi bintang tidak akurat dikarenakan data bintang tidak bisa menyamai data matahari dalam perhitunganya di rumus yang digunakan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu salat; Malam hari; Rasi bintang; daerah equator |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 19 Nov 2024 08:55 |
Last Modified: | 19 Nov 2024 08:55 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25202 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year