Elektrokimia merupakan salah satu bagian dari ilmu kimia yang dianggap sulit oleh peserta didik. Keterbatasan dalam pemahaman elektrokimia oleh peserta didik menjadi fokus penelitian. Penelitian ini menyoroti dampak lingkungan negatif dari baterai konvensional dan mendorong eksperimen praktis sebagai cara terbaik untuk memahami elektrokimia. Penelitian mengeksplorasi peran kreativitas dalam pembelajaran kimia, dengan mengusulkan pendekatan berbasis proyek untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam memahami materi elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuii efektivitas pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan bahan alam dalam konteks materi elektrokimia, serta dampaknya terhadap kreativitas peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang memanfaatkan bahan alam, sedangkan kelompok kontrol mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Semarang. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Hasil nilai uji t pada penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, sementara Ha diterima. Uji N-gain pada penelitian ini didapatkan sebesar 61%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan bahan alam memiliki efek yang signifikan terhadap peningkatan kreativitas peserta didik. Temuan ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan metode pembelajaran yang lebih kontekstual dan menarik bagi peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan bahan alam bukan hanya memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap materi elektrokimia, tetapi juga merangsang kreativitas peserta didik dalam merumuskan solusi dan ide-ide baru.