Perilaku kenakalan remaja adalah sebuah gejala sosial yang berkaitan dengan penyimpangan sosial. Penyimpangan remaja ini sering disebut sebagai Juvenile delinquency kenakalan remaja ini mengacu pada suatu rentan yang luas, dimana dapat meliputi sikap yang tidak dapat diterima oleh norma-norma yang ada dalam masyarakat hingga mengarah pada tindakan kriminal.
Dimana dalam teori ini kontrol diri memiliki tiga aspek yang antara lain yakni perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitivei control), dan mengontrol keputusan (decisional control).
Penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Perbedaan Self Control pada siswa yang menetap di lingkungan pesantren dan Non Pesantren pada Yayasan Pendidikan Islam Nahdlotussibyan di Desa Wonoketingal Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian komparasi. subjek penelitian sejumlah 30 siswa. 15 siwa berasal dari pesantren dan 15 siswa lainnya berasal dari non pesantren. adapun pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan T Independent dengan bantuan SPSS 26 for windows.
Untuk hasil uji hipotesis independent T test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.118 yang menunjukkan lebih besar dari 0,05. Dari hasil olah statistik maka hipotesis nilai T -8,207 dan signifikansi 0,000. Dengan P lebih kecil dari 0,05 (P < 0,05) sehingga hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan self control pada siswa pesantren dan siswa non pesantren di Madrasah Aliyah Nahdlotussibyan di desa Wonoketingal Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak