Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung melalui proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Pasar tradisional bangetayu merupakan salah satu pasar tradisional terbesar dikecamatan Genuk, Semarang Timur. Pengunjung yang datang ke pasar tradisional ini sangat banyak. Padatnya aktifitas sering kali menimbulkan kemacetan pada jam tertentu karena pasar terletak dijalan raya Woltermonginsidi (alternatif Semarang – Demak). Pasar tradisional bangetayu ini memiliki keunggulan bersaing yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern lainnya.
Permasalah yang dihadapi pasar tradisional bangetayu saat ini yaitu permasalahan klasik seputar pengaturan area pedagang yang tidak teratur, ketidaknyamanan berbelanja (kumuh, semrawut, becek, kotor, banjir saat hujan), pola sirkulasi (manusia, barang dan kendaraan) yang kurang baik, minimnya sarana prasarana penunjang (area parkir, tempat sampah, sistem keamanan dan sebagainya) serta pedagang yang semakin menjamur sehingga menambah sesak pergerakan dalam pasar. Selain itu kelemahan desain arsitektural (bangunan yang kurang menarik perhatian pengunjung, tidak memilik batas pasar dengan pemukiman penduduk dan penempatan lapak kios dan lain lain masih kurang teratur).
Tujuan redesain ini untuk mewujudkan perancangan pasar tradisional bangetayu yang nyaman, aman, bebas banjir dan bisa memenuhi kebutuhan penjual maupun pembeli dengan konsep Architecture Tropis.