Pluralitas agama adalah kehendak Tuhan. Namun ia sering memicu munculnya intoleransi. Dalam konteks inilah diskursus teologi agama-agama yang dipetakan menjadi 3 tipologi menemukan signifikansinya; eksklusivisme pluralism, dan inklusivisme yang menurut peneliti paling prospektif untuk dikembangkan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menemukan argumentasi inklusivisme yang otentik perspektif Alqur’an. Penelitian ini adalah kajian pustaka dengan Alqur’an sebagai sumber primernya dan didukung oleh sumber sumber otoritatif baik tafsir klasik ataupun modern, dan dianalisis dengan berbagai pendekatan, semantik, historis, teologis dan juga filosofis dengan menggunakan metode tematik M. Baqir Sadr yaitu (التفسير يبدا من الواقع و ينتهي الى القران). Hasil temuannya adalah 1. Secara teologis, Alqur’an menegaskan truth claim Islam sebagai agama yang syah, namun, secara universal, respon Alqur’an terhadap pemeluk agama lain bersifat inklusif. 2. Inklusivisme Alqur’an itu berjenjang dan situasional dari ko-eksistensi, dialogis, dan kompetitif. 3. Inklusivisme kompetitif adalah sikap pemeluk agama yang meyakini kebenaran agamanya namun memandang pemeluk agama yang berbeda secara positif sebagai patner dan kompetitor dalam kebajikan – kebajikan yang bersifat imanen. Metode dan pendekatan dalam penelitian ini masih terbatas sehingga hasil temuan baru sebatas konsep yang bercorak teologis filosofis. Oleh karena itu konsep ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan kembali dengan metode dan pendekatan yang lebih bersifat implementatif .

ABSTRACT:
Plurality is a God’s will. However, it is often triggers intolerance. In this context, the discourse of theology that is mapped into 3 typologies finds it significance; exclusivism, pluralism, and inclusivism that is the most prospective one to be developed. Therefore, this research aims to find authentic arguments of inclusivism from the perspective of Al Quran. This research is a literature review with Al Quran as the primary source and is supported by authoritative sources of both classical and modern interpretations. It is analyzed using semantik, historical, theological, and also philosophical approaches. This research uses ( التفسير يبدا من الواقع و ينتهي الى القران), a thematic method of M. Baqir Sadr's. The findings are 1. Theologically, Al Quran confirms the truth claims of Islam as a legitimate religion, but universally, the response of AlQuran to the adherents of other religions is inclusive. 2. The Inclusivism of Al Quran is tiered, situational from co-existence, dialogical, and competitive. 3. Competitive inclusivism is the response of religious adherents who believe in the truth of their religion but view adherents of different religions positively as partners and as competitors in immanent virtues. This research has limitations both in the methods and approaches used and the findings is only a theological-philosophical concept. Therefore the concept is still very open to be developed with methods and approaches that are more implementable .