Praktik mandi amin yang dilakukan oleh masyarakat Kalilunyu dan sekitarnya pada hari Jum’at dan bertepatan dengan dilaksanakannya shalat Jum’at, melahirkan sebuah pandangan dari peneliti sendiri yaitu sebagai media wasilah meminta kesembuhan kepada Allah swt lewat berkahnya air mandi amin, karena kebanyakan orang yang melaksanakan mandi amin itu mempunyai hajat seperti mempunyai anak yang belum bisa berjalan walaupun usia sudah mencukupi untuk berjalan itu masyarakat mempercayai dengan wasilah mandi amin anak tersebut bisa berjalan dengan seizin Allah SWT ataupun penyakit yang tidak bisa di sembuhkan oleh medis.
Pada praktik mandi amin ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak diwajibkan melaksanakan shalat Jum’at seperti ibu-ibu dan anak-anak yang termotivasi dari hal-hal yang mendasarinya, seperti melihat dari berbagai keutamaan yang dimiliki oleh air mandi amin yang ditransformasikan dari orang terdahulu, dan terdorong dari melihat dampak yang dirasakan setelah melaksanakan mandi amin di Masjid Nurul Hidayah Kota Cirebon.
Pelaksanaan mandi amin di Masjid Nurul Hidayah Kota Cirebon merupakan sebuah fenomena penerimaan masyarakat terhadap orang terdahulu walaupun tidak ada landasan hadist tertentu untuk menjadi pijakan, akan tetapi peneliti mengaitkannya dengan hadist keberkahan air dan hadist keberkahan hari Jum’at dan cocok untuk menjadi pegangan masyarakat dan kegiatan ini memiliki manfaat maka masyarakat tetap melestarikannya hingga sekarang dan tidak ada penyimpangan dari ajaran Islam.