Pemaknaan Surat At-Taubah Ayat 71 : studi Implementasi penafsiran Nyai Hj. Masyriyah Amva dalam kepemimpinan Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon
Wulandani, Srie (2023) Pemaknaan Surat At-Taubah Ayat 71 : studi Implementasi penafsiran Nyai Hj. Masyriyah Amva dalam kepemimpinan Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Rev_1604026040_SrieWulandani_Full Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Perempuan dikonotasikan sebagai makhluk lemah dan kelas dua. Sebaliknya, Bu Nyai Masyriyah Amva merupakan sosok pemimpin perempuan yang memimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon. Beliau mendasarkan kepemimpinannya berdasarkan Q.S At-Taubah ayat 71. Penelitian ini memfokuskan pada: 1) Pemahaman Ibu Nyai Hj. Masyriyah Amva terhadap Q.S. At-Taubah: 71 dan 2) Implementasi Q.S. At-Taubah ayat 71 dalam kepemimpinan perempuan di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan penelitian kualitatif lapangan (field research). Metode dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah studi pemikiran tokoh, terkait bagaimana pemahman seseorang dan fenomena ritual keagamaan yang terjadi di masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi data yang mencakup reduksi data, sajian data dan verifikasi. Penelitian ini meyimpulkan bahwa: 1) Bu Nyai Amva menafsirkan Q.S At-Taubah ayat 71 dengan menuangkannya dalam kepemimpinan di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Bu Nyai Amva menjadikan Q.S. At-Taubah ayat 71 sebagai landasan beliau dalam memimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Bu Nyai memaknai Q.S. At-Taubah ayat 71 sebagai ayat yang menjelaskan tentang bagaimana hubungan laki-laki dan perempuan dalam berbuat kebaikan. Beliau juga menyebutkan bahwa tidak adanya batasan untuk seseorang menjadi pemimpin di Pondok Pesantren, selagi seseorang tersebut mempunyai kecakapan dalam memimpin maka ia layak untuk mendapatkan tempat sebagai pemimpin. 2) Dalam pengimplementasian Q.S At-Taubah ayat 71, Bu Nyai Amva mengimplementasikannya ke dalam tiga bidang, yaitu: Bidang Keagamaan, beliau menyerukan agar menggantungkan segalanya hanya pada Allah SWT. Bidang Pendidikan, dengan mendirikan pendidikan fornal beliau telah meneguhkan kebaikan agar santrinya siap menghadapi era global dengan tidak bertolak pada pendidikan non formal saja. Bidang Kemandirian Pesantren, beliau menempatkan laki-laki dan perempuan pada tempat yang sama dalam memajukan pesantren, dengan syarat memiliki kualifikasi yang diperlukan. Beliau menerapkan apa yang Al-Qur’an jelaskan bahwa laki-laki dan perempuan saling tolong menolong dalam kebaikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | At-Taubah 71; kepemimpinan; perempuan; Pesantren |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 28 Nov 2024 09:01 |
Last Modified: | 28 Nov 2024 09:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25287 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year