Menjadi seorang mualaf tentu tidak mudah karena akan menghadapi beberapa problem contohnya seperti dikucilkan oleh keluarganya, dijauhi oleh teman-temannya, belum paham mengenai tata cara beribadah, sehingga perlu adanya suatu pembinaan untuk mempelajari ajaran Islam dan menguatkan keimanan kepada Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis problem keberagamaan mualaf pada Mualaf Center Aisyiyah Jawa Tengah. 2. Menganalisis upaya pembinaan mualaf pada Mualaf Center Aisyiyah Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi, data yang telah dianalisis kemudian divalidasi keabsahannya melalui triangggulasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa problem keberagamaan mualaf di Mualaf Center Aisyiyah Jawa Tengah meliputi pertama, problem keyakinan, dalam bentuk rasa ragu. Kedua, problem praktik agama, yaitu belum hafal bacaan shalat, kesulitan melaksanakan puasa Ramadhan, dan belum melaksanakan ibadah haji. Ketiga, problem pengalaman yaitu berupa hatinya merasa tidak tenang dan do’anya belum dikabulkan. Keempat, problem pengetahuan agama, berupa belum melaksanakan zakat mal dan shalat sunah. Kelima, problem pengamalan, berupa belum bisa istiqamah berkata jujur, belum bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar. Keenam, problem keluarga berupa dikeluarkan dari kartu keluarga. Ketujuh, problem pekerjaan berupa dipecat dalam pekerjaannya. Kedelapan, problem pertemanan berupa dijauhi temannya. Upaya pembinaan mualaf yang dilakukan pada Mualaf Center Aisyiyah Jawa Tengah yaitu berupa penguatan akidah Islam, pendampingan sosial, pendampingan finansial, pendampingan keterampilan dan usaha serta pendampingan ibadah.