Penelitian ini membahas tentang praktik pembacaan surat al-Fātiḥah 21 kali. Surat al-Fātiḥah merupakan surat yang diyakini memiliki banyak fadhilah dan keberkahan didalamnya. Di Pondok Pesantren Al-Anwar Mranggen Demak memilik kekhasan tersendiri dalam mengamalkan praktik pembacaan surat al-Fātiḥah yang merupakan ijazah wirid yang didapatkan dari seorang guru yang dipercaya dapat menjadi perantara dikabulkannya do’a atau harapan.
Penelitian ini akan dibahas dalam bentuk deskriptif. Agar pembahasan penelitian ini tetap focus pada objek penelitian, maka peneliti mengangkat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana praktik pembacaan Qs. Al-Fātiḥah 21 kali di Pondok Pesantren Al-Anwar Mranggen Demak?, 2) Apa makna praktik pembacaan Qs. Al-Fātiḥah 21kali di Pondok Pesantren Al-Anwar Mranggen Demak?
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori resepsi fungsional al-Qur’ān yang termasuk dalam ranah kajian Living Qur’an. Metode ini digunakan untuk mengungkpkan praktik pembacaan surat al-Fatihah 21 kali di Pondok Pesantren Al-Anwar Mranggen Demak. Untuk mengamati segala kejadian di lapangan, peneliti menggunakan pendeketan fenomenologis yaitu melihat suatu fenomena dengan apa adanya. Untuk mendapatkan data di lapangan, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Sedangkan analisis yang digununakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yaitu melakukan analisi dengan cara mendeskripsikan situasi tertentu dengan sistematis dan akurat.
Hasil dari penelitian yang dilakukan di Pondok Pesntren Al-Anwar Mranggen Demak adalah praktik pembacaan surat al-Fātiḥah 21 kali diikuti oleh semua santri yang dilakukan setiap hari setelah jama’ah shalat Aṣar. Adapun pandangan dari pengasuh dan para santri mengenai praktik pembacaan surat al-Fātiḥah 21 kali adalah sebagai wirid harian, perantara dikabulkannya do’a, mendapat keberkahan hidup, dan sebagai pelindung diri dari hal yang tidak baik.