Pergeseran elite agama di Jepara: studi antropologi agama terhadap perubahan sosial politik lokal
Amaliyah, Efa Ida (2023) Pergeseran elite agama di Jepara: studi antropologi agama terhadap perubahan sosial politik lokal. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Disertasi_1800029019_Efa_Ida_Amaliyah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Disertasi ini membahas pergeseran kedudukan elite agama dalam masyarakat yang mengalami pergeseran. Kontras dengan pendekatan dominan bahwa elite agama sebagai seseorang yang mempunyai kekuasaan karena karisma. Studi ini dengan menggunakan etnografi memposisikan elite agama yang berebut dalam ruang-ruang kekuasaan dengan ditandai adanya tarik menarik untuk melanggengkan kedudukan sebagai elite agama yang mendapatkan banyak keistimewaan dalam masyarakat. Dinamika yang terjadi dalam setting masyarakat yang mengalami globalisasi mengubah cara pandang masyarakat terhadap keberadaan elite agama.
Studi ini dilakukan di kelompok mikro pada level meso, yaitu elite agama di Jepara. Studi ini menemukan bahwa elite agama yang ada di Jepara mengalami pergeseran yang disebabkan beberapa faktor, antara lain: 1) perubahan tata ruang menjadi komersil; perubahan ruang yang di Jepara mengganti lahan pertanian yang menjadi merupakan tiga sektor mata pencaharian masyarakat Jepara sebesar 10.37% (72.235 orang). Adanya 8 Perusahaan Manufakturing Asing (PMA) dan sarana pendukung lainnya yang membutuhkan ruang yang banyak. 2) perubahan pelapisan masyarakat, adanya PMA yang ada di Jepara menjadi salah satu munculnya perubahan pelapisan sosial dan ini kondisi yang sangat membutuhkan kontrol dari berbagai pihak, salah satunya elite agama, dan 3) orientasi nilai antar elite agama, globalisasi merupakan faktor utama transformasi masyarakat yang selalu dikaitkan dengan sikap pragmatism, termasuk bidang politik dan ekonomi. Masyarakat (dibaca: umat) hanya dijadikan alat untuk memuluskan jalan untuk mencapai tujuan individu dan golongan saja. Faktor-faktor tersebut memunculkan implikasi pergeseran orientasi elite agama mengalami komodifikasi yang ditemukan dalam tiga hal: 1) elite agama dan ekonomi, yang memperlihatkan tentang peta idealisme dialektika elite agama dan ekonomi, dan bagaimana elite agama terlibat dalam eksploitasi ekonomi. 2) elite agama dan politik praktis yang memperlihatkan tentang proses elite agama ke politik praktis, juga tentang faktor yang membuat elite agama berpolitik praktis, selanjutnya elite agama yang menjadi pialang atau broker dalam bidang politik. 3) elite agama dan pendidikan, mengupas tentang lembaga pendidikan pesantren dalam menghadapi modernitas, dan bagaimana elite agama menguasai lembaga pendidikan dengan mengkomersilkan pendidikan tersebut.
Disertasi ini memberikan beberapa kontribusi teoritik sebagai kerangka kerja analisa. Pertama, teori globalisasi dan perubahan sosial yang berkontribusi pada pengembangan masyarakat desa yang dapat beradaptasi dengan globalisasi dengan adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat. Kedua, teori elite memberi sumbangsih dalam pengembangan teori elite terutama yang ada di masyarakat local. Globalisasi membutuhkan pihak-pihak untuk selalu memikirkan jalan keluarnya, salah satunya elite agama. Keberadaan elite tersebut hendaknya mempunyai wawasan yang terbuka dan mampu menjadi pemecah masalah. Hal ini dikarenakan masyarakat yang ada di level bawah (grass-root) masih membutuhkan figure yang bisa dijadikan penopang atau teladan.
ABSTRACT:
Dissertation discusses the shifting position of religious elites in a society that is experiencing shifts. Contrast with the dominant approach that the religious elite is someone who has power because of charisma. This study, using ethnography, positions religious elites who are fighting over spaces of power, characterized by a tug-of-war to perpetuate their position as religious elites who receive many privileges in society. The dynamics that occur in a society experiencing globalization change the way society views the existence of religious elites.
This study was conducted on micro groups at the meso level, namely the religious elite in Jepara. This study found that the religious elite in Jepara experienced a shift caused by several factors, including: 1) changes in spatial planning to commercial; Spatial changes in Jepara replaced agricultural land which is the three livelihood sectors of the Jepara community by 10.37% (72,235 people). There are 8 Foreign Manufacturing Companies (PMA) and other supporting facilities that require a lot of space. 2) changes in social stratification, the existence of PMA in Jepara is one of the emergence of changes in social stratification and this is a condition that really requires control from various parties, one of which is the religious elite, and 3) value orientation among society. religious elite, globalization is the main factor in the transformation of society which is always associated with a pragmatic attitude, including in the political and economic fields. Society (read: people) is only used as a tool to pave the way to achieve individual and group goals. These factors give rise to the implication of a shift in the orientation of religious elites experiencing commodification in three ways: 1) religious and economic elites, which shows a map of the dialectical idealism of religious and economic elites, and how religious elites are involved in economic exploitation. 2) religious elites and practical politics which shows the process of religious elites turning to practical politics, also about the factors that make religious elites involved in practical politics, then religious elites who become intermediaries or brokers in the political field. 3) religious and educational elites, discussing Islamic boarding school educational institutions in facing modernity, and how religious elites control educational institutions by commercializing this education.
as an analytical framework. First, the theory of globalization and social change which contributes to the development of village communities that are able to adapt to globalization with the changes that occur in society. Second, elite theory contributes to the development of elite theory, especially in local communities. Globalization requires parties to always think about solutions, one of which is the religious elite. These elites should have open insight and be able to become problem solvers. This is because society at the lower levels (grass roots) still needs figures who can be supporters or role models.
Item Type: | Thesis (Dr/PhD) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Elite agama; Globalisasi; Perubahan sosial; Antropologi agama; Masyarakat Jepara |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change 300 Social sciences > 306 Culture and institutions |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 30 Nov 2024 03:19 |
Last Modified: | 30 Nov 2024 03:19 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25321 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year