Sabar dan shalat dalam Al-Qur’an : studi penafsiran Quraish Shihab terhadap surat Al-Baqarah ayat 45 dan 153
Muhlisin, Muhlisin (2020) Sabar dan shalat dalam Al-Qur’an : studi penafsiran Quraish Shihab terhadap surat Al-Baqarah ayat 45 dan 153. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_1500088014_Muhlisin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (968kB)
Abstract
Tesis ini mengangkat tema besar, “Hubungan sabar dan shalat dalam al-Qur’an, (Studi Penafsiran Quraish Shihab terhadap Surat al-Baqarah ayat 45 dan 153). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sebagian besar umat Islam yang belum begitu memahami hakikat makna sabar dan shalat secara mendalam. Masih banyak dari mereka yang belum mengetahui bahwa sabar dan shalat memiliki hubungan yang spesial, sehingga bisa dijadikan penolong dalam kehidupan. Mereka belum mampu, bahkan belum yakin seutuhnya bahwa sabar dan shalatlah, sebagai jalan untuk dekat dengan Allah dan meminta pertolongan-Nya.
Sabar dan shalat memiliki arti berbeda dan beraneka ragam makna. Sabar bisa bermakna penjara (al-sijnu), menyembunyikan (kitmān), menahan diri (al-habs atau al-kāff), dan mengendalikan diri (al-shaūm atau al-shiyām). Sedangkan shalat bermakna do’a (al-du’ā), tetap atau pasti (al-lazūm), hubungan (shīlah), tulang ekor (shālan atau shalwān), dan membakar (īqād al-nār).
Dalam penelitian ini, penulis mengambil penafsiran Quraish Shihab dengan metode tahlīlīy, dengan pendekatan bil ra’yi, dan dirumuskan menjadi dua rumusan masalah, sebagai berikut: (1) bagaimana makna sabar dan shalat dalam al-Qur’an? (2) Bagaimana hubungan sabar dan shalat dalam Q.S al-Baqarah ayat 45 dan 153 menurut Quraish Shihab?
Penelitian ini, penulis menemukan beberapa poin yang bisa dijadikan kesimpulan. Pertama, sabar berarti menahan atau mengendalikan diri dari segala hal yang yang tidak berkenan di hati maupun pikiran. Dalam hal ini, maka sabar harus ditekankan dengan tujuan lirabbik, sehingga kesabaran hanya karena Allah semata. Shalat adalah do’a, yakni sebuah kesempatan bagi umat Islam bermunajat kepada Allah untuk bisa meminta pertolongan terhadap masalah yang sedang dihadapi. Kedua, sabar dan shalat memiliki hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Jika sabar adalah perjuangan, maka shalat adalah doa’nya. Jika sabar adalah ibadah hati terberat, maka shalat menjadi ibadah badan terberat pula. Dua ibadah inilah yang dilakukan Nabi ketika sedang menghadapi suatu masalah, apapun itu. Ketiga, Percaya dan yakinlah bahwa sabar dan shalat adalah resep yang paling ampuh untuk dijadikan sebagai penolong kehidupan.
ABSTRACT:
This thesis raised a big theme,"Patient relations and prayer in the Qur'an, (Study of Quraysh Shihab Interpretation of Surah al-Baqarah verses 45 and 153). This research is motivated by the condition of most Muslims who do not yet understand the meaning of patience and prayer in depth. There are still many of them who do not know that patience and prayer have a special relationship, so that it can be used as a helper in life. They are not yet able to do so, and they are not convinced yet that they are patient and pray, as a way to get close to God and ask for His help.
Patience and prayer have different meanings and various meanings. Patience can mean prison (al-sijnu), hiding (kitmān), restraint (al-habs or al-kāff), and self-control (al-shaūm or al-shiyām). Whereas prayer means prayer (al-du'ā), fixed or definite (al-lazūm), relationship (shīlah), tailbone (shālan or shalwān), and burning (īqād al-nār).
In this study, the author took the interpretation of quraysh Shihab with tahlīlīymethod, with bil ra'yi approach,and formulated into two problem formulations, as follows: (1) what is the meaning of patience and prayer in the Qur'an? (2) How is the relationship of patience and prayer in Q.S. al-Baqarah verses 45 and 153 according to the Quraysh Shihab?
In this study, the authors found several points that could be concluded. First,patience means withholding or controlling one's self from anything that is not pleasing to the heart or mind. In this case, patience must be emphasized with the purpose of lirabbik, so that patience is only because of God alone. Prayer is prayer, which is an opportunity for Muslims to pray to Allah to be able to ask for help to the problem that is facing. Second,patience and prayer have a very close relationship and interdependence. If patience is a struggle, then prayer is his prayer. If patience is the heaviest worship of the heart, then prayer becomes the heaviest body worship as well. These two worships are what the Prophet does when facing a problem, whatever it is. Third, Believe and rest assured that patience and prayer are the most powerful recipes to be used as life helpers.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sabar; Salat; Tafsir Al-Quran; Quraish Shihab |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 02 Dec 2024 07:11 |
Last Modified: | 02 Dec 2024 07:11 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25349 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year