Falsifikasi nalar tafsir Al-Qur’an : studi kritis al-Dakhīl fī al-Tafsīr

Islami, Izzam Izzul (2020) Falsifikasi nalar tafsir Al-Qur’an : studi kritis al-Dakhīl fī al-Tafsīr. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_1600088011_Izzam_Izzul_Islami] Text (Tesis_1600088011_Izzam_Izzul_Islami)
Tesis_1600088011_Izzam_Izzul_Islami.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Thesis ini menunjukan bahwa kritik falsifikasi tafsir mampu merevitalisasi objektivitas penafsiran al-Qur’an. Oleh sebab itu upaya strukturisasi, rekonstruksi dan refutasi metodologi kritik tafsir sangat penting untuk dikaji, agar pembendaharaan metodologi tafsir bisa dianalisis secara akademis, sistematis dan objektif.
Sebagian pemikir Islam menilai bahwa telah terjadi Infiltrasi terhadap penafsiran al-Qur’an. Oleh karenanya dilakukan purifikasi tafsir dengan formulasi tertentu yang disebut sebagai metode kritik al-dakhīl fi tafsir. Metode ini menguji secara selektif sumber-sumber penafsiran al-Qur’an yang tidak dilakukan dengan logika induktif (tawathur) harus dipisahkan dengan sumber asli yang datang dari Nabi, Sahabat maupun Tabi’in. Pemilihan ini menyebabkan demarkasi penafsiran al-Qur’an karena membedakan sesuatu dapat disebut tafsir atau bukan tafsir. Kerangka Pemikiran ini berlangsung lama, mengakar dan mengkristal. Akibatnya kesahihan tafsir hanya dapat dicapai dengan logika induksi, berdasarkan empiris dan positivistik sehingga menyebabkan kejumudan berpikir.
Falsifikasi mengkritik atas pencapaian studi Al-dakhīl fi tafsir dalam penggalian kebenaran. Setidaknya ada tiga hal yang dipersoalkan falsifikasi kepada al-dakhīl fi tafsir dalam menguji keabsahan tafsir, yakni Metode Induktif, Demarkasi dan Thirdworld. Metode Induktif menyoal logika pengumpulan sumber tafsir yang seringkali dijadikan sebagai alat uji menentukan kebenaran. Demarkasi merupakan konsekuensi yang diakibatkan oleh proses verifikasi yang menyebabkan dikotomi antara tafsir dan bukan tafsir. Thirdworld mempersoalkan ketidakseraian antara dunia pertama, sebagai dunia materi, dunia kedua yang berkaitan dengan dunia psikis dan dunia ketiga, dunia produk kultural.

ABSTRACT:
This thesis shows that the falsification criticism of the interpretation can revitalize the objectivity of understanding the Holy Qur’an. Therefore, structuring efforts, reconstruction, and refutation of interpretive criticism methodology is very important to study, so that the treasury of the interpretation methodology can be analyzed academically, systematically, and adjectivally.
Some Islamic thinkers judge that there has been an infiltration on the interpretation of the Holy Qur’an. So that the interpretive purification is done with certain formulations which are called as a criticism of al-dakhīl fi tafsir methods. This method selective tests the sources of the interpretation of the Holy Qur’an which is not be done by inductive logic (tawathur) must be separated from the original source who came not only from the Prophet but also from Sahabat and Tabiin. This selection led to a demarcation of the interpretation of the Holy Qur’an because when we differentiate something can be called interpretation or non-interpretation. This framework lasts a long time, rooted, and crystallize. As a result, the validity of interpretation can only achieve by the logic of induction, based on empirical and positivistic so that it caused rigid thinking.
Falsification criticizes the study achievement of al-dakhīl fi tafsir in digging for the truth. At least there are three things questioned falsification to al-dakhīl fi tafsir in testing the validity of the interpretation, that is Inductive Methods, Demarcation dan the Third world. The Inductive Method is questioning the logic of gathering sources of interpretation which is often used as a test tool to determine the truth. The Demarcation is a consequence caused by the verification process which causes a dichotomy between interpretation and non-interpretation. And the Third world is questioning the incapability between the first world, as the material world, the second world related to the psychic world, and the third world, the world of cultural product.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Falsifikasi; Tafsir Al-Quran; Al-Dakhīl fī Tafsīr
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 02 Dec 2024 08:33
Last Modified: 02 Dec 2024 08:33
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25350

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics