Sastra Palestina merupakan satu dari sekian bagian sastra Arab modern yang memiliki kekhasan dibanding karya sastra Arab lainnya. Gagasan-gagasan sastra Palestina merupakan representasi dari kondisi nyata Palestina dan rakyatnya. Bagi rakyat Palestina, sastra merupakan salah satu cara melawan kolonialisme. Mereka tidak lagi menggunakan senapan, mereka yakin bahwa gagasan-gagasan mereka lebih tajam daripada senjata manpun, karena gagasan dapat menembus lapisan generasi. Sastra Palestina memiliki 4 gagasan utama yaitu keterkaitan pada problematika politik dan sosial, kritik sosial, tantangan dan ancaman perang atau penjajahan, dan semangat perlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keberadaan gagasan-gagasan tersebut dalam karya fenomenal Muhammad Izzat Darwazah; At Tafsir Al Hadist yang hasilnya adalah munculnya gagasan-gagasan sastra palestina dalam penafsiran Muhammad Izzat Darwazah.

ABSTRACT:
Palestinian Literature is part of Arabic Modern Literature which has its own specialties. For Palestinian people, literature is a way to resist. They don’t have any guns to fight the colonials, they just stick on their ideas that believed as the best weapon to resist, because bullets don’t last and ideas long last. Muhammad Izzat Darwazah one of those people that has put on his effort to educate and motivate people of Palestine through his ink, His phenomenal work “At Tafsir al Hadist”. There are numerous focused ideas in Palestinian Literature that expected exist in “At Tafsir Al Hadist”. It deals with political and social issues, focused on social criticism, colonial challenges, and spirit of resistance. Therefore, this research aimed to reveal the existence of those ideas in the work and analyze that personal background of the author influences the works.