Kisah-kisah isrāīliyyāt dalam Tafsir Baḥr al-‘Ulūm karya Abū Laiṡ al-Samarqandī
Ulfah, Iis Sa'idatul (2023) Kisah-kisah isrāīliyyāt dalam Tafsir Baḥr al-‘Ulūm karya Abū Laiṡ al-Samarqandī. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_1904028004_Iis_Sa'idatul_Ulfah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Isrāīliyyāt merupakan riwayat-riwayat atau kultur Kaum Yahudi dan Nashrani yang dimasukkan pada tafsir dan hadis. Isrāīliyyāt juga masih menjadi salah satu sumber penafsiran para ulama, di antaranya adalah Abū Laīṡ al-Samarqandī dalam tafsirnya Baḥr al-‘Ulūm. Abū Laīs termasuk mufassir yang menerima riwayat isrāiliyyāt dengan longgar. Studi ini bertujuan menjawab permasalahan (1) Kisah-kisah isrāiliyyāt apa saja yang terdapat dalam Tafsir Baḥr al-‘Ulūm karya Abū Laīṡ al-Samarqandī? (2) Bagaimana metode penukilan kisah-kisah isrāiliyyāt Abū Laīṡ al-Samarqandī sebagai sumber tafsir? Permasalahan tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui kisah-kisah isrāiliyyāt yang terdapat dalam Tafsir Baḥr al-‘Ulūm karya Abū Laīṡ al-Samarqandī dan metode penukilannya.
Jenis penelitian ini adalah library research dengan objek penelitian riwayat-riwayat isrāīliyyāt dalam kitab Tafsīr Baḥr al-‘Ulūm karya Abū Laīṡ al-Samarqandī. Terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu (1) teknik pengumpulan data, dan (2) analisis data. teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Model analisis data dengan metode analisis data kualitatif dan metode tahlili (analisa) terhadap makna kata.
Hasil penelitian menemukan 18 kisah dalam 3 kategori. Pertama, dari aspek kualitas, terdapat 12 kisah yang ternilai ḍa’īf. Kedua, dari perspektif Syariat Islam terdapt dua kategori, yaitu: pertama, Kisah yang tidak sesuai dengan syariat Islam meliputi 10 kisah Kedua, yang didiamkan meliputi 8 kisah. Ketiga, dari aspek substansinya, terdapat satu kisah yang berhubungan dengan insiden-insiden. Metode penukilan kisah-kisah isrāiliyyāt Abū Laīṡ al-Samarqandī dalam tafsirnya, yaitu Abū Laīṡ jarang menuliskan sanadnya secara lengkap dan tidak memberikan komentar sama sekali. Hanya ada beberapa komentar yang dicantumkan dalam catatan kaki tafsirnya perihal kisah Nabi Yusuf dan Siti Zulaikhā, kisah Hārūt dan Mārūt dan kisah Nabi Sulaiman, cincin dan Iblis. Abū Laīṡ juga banyak mengutip perawi yang tidak jelas penyebutannya, hanya dengan menyebutkan dengan kalimat yuqālu, qīla dan ba’ḍuhum. Selain itu, terdapat penafsirannya yang rancu, tepat pada sūrah al-Ṣaffāt ayat 102 dan 112.
ABSTRACT:
Israiliyyat are the traditions or culture of the Jews and Christians which are included in the interpretations and hadiths. Israiliyyat is also still a source of interpretation by scholars, including Abu Lais al-Samarqandi in his commentary Bahr al-'Ulum. Abu Lais is one of the mufassir who accepts the history of israiliyyat loosely. This study aims to answer the problems (1) What israiliyyat stories are contained in Tafsir Bahr al-'Ulum by Abu Laiṡ al-Samarqandi? (2) What is the method of painting the stories of israiliyyat Abu Lais al-Samarqandi as a source of interpretation? This problem aims to find out the israiliyyat stories contained in Tafsir Bahr al-'Ulum by Abu Lais al-Samarqandi and the digging method.
This type of research is library research with the object of research israiliyyat narrations in the book Tafsir Bahr al-'Ulum by Abu Lais al-Samarqandi. There are two kinds of methods used, namely (1) data collection techniques, and (2) data analysis. data collection techniques with documentation. Data analysis model with qualitative data analysis method and tahlili method (analysis) of the meaning of words.
The results of the study found 18 stories in 3 categories. First, from a quality aspect, there are 12 stories that are considered weak. Second, from the perspective of Islamic Sharia there are two categories, namely: first, stories that are not in accordance with Islamic law include 10 stories. Second, those that are silent include 8 stories. Third, from the aspect of substance, there is one story related to the incidents. The method of painting the stories of israiliyyat Abu Lais al-Samarqandi in his commentary is that Abu Lais rarely writes his sanad completely and does not comment at all. There are only a few comments included in the footnotes of his commentary regarding the story of the Prophet Yusuf and Siti Zulaikha, the story of Harut and Marut and the story of Prophet Sulaiman, the ring and the Devil. Abu Lais also quoted many narrators whose mention was unclear, only by mentioning the sentences yuqalu, qila and ba'duhum. In addition, there is an ambiguous interpretation, right in surah al-Saffat verses 102 and 112.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isrāīliyyāt; Tafsir Baḥr al-‘Ulūm; Abū Laīṡ al-Samarqandī |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 02:45 |
Last Modified: | 03 Dec 2024 02:45 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25354 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year