Peringatan maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: tradisi tekwinan, rolasan, lawean (analisis sufistik)
Mujiyati, Leli (2023) Peringatan maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: tradisi tekwinan, rolasan, lawean (analisis sufistik). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_1900018006_Leli Mujiyati_Full Tesis - Leli Mujiyati.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Pergulatan budaya dan agama, terutama Islam menjadi suatu fenomena yang menarik tidak terkecuali peringatan maulid Nabi desa Pesayangan. Pertemuan antara budaya dan agama tersebut berjalan secara dinamis sehingga memperoleh tempat dalam kelangsungan budaya. Proses dialogis dan transformasi berjalan secara berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalahnya antara lain : (1) Apa Makna Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean? (2) Apa Fungsi Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean? (3) Bagaimana Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean ditinjau dari Analisis Sufistik?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun jenis penelitiannya yakni penelitian lapangan dengan pendekatan sosio-antropologi menggunakan teori fungsionalisme dan pendekatan sufistik. Hasil dari penelitian ini antara lain rangkaian peringatan maulid Nabi masing-masing memiliki makna. Tradisi tekwinan dipahami sebagai suatu tradisi untuk meningkatkan ketakwaan. Kemudian tradisi rolasan dimana Rolas berasal dari dua suku kata yakni Rong yang berarti dua dan Las berarti asal-usul manusia (janin). Tradisi lawean memberikan pemahaman bahwa adanya dua puluh lima Nabi yang wajib kita ketahui. Peringatan ini mampu memenuhi kebutuhan biologis seperti halnya terpenuhinya kebutuhan pangan, kebutuhan integratif seperti halnya Agama dan fungsi sosial sebagai pemenuh kebutuhan instrumental. Adapun kaitannya dengan sufisme, rangkaian peringatan maulid Nabi desa Pesayangan mulai dari tradisi tekwinan, rolasan dan lawean dapat meningkatkan mahabbah dimana adanya rasa cinta merupakan bentuk penghubung antara yang mencintai dengan yang dicintai. Adapun mengenai tabarruk, peringatan maulid Nabi desa Pesayangan sebagai suatu kegiatan untuk mencari keberkahan dimana keberkahan yang dirasakan masyarakat antara lain nikmat sehat, hati yang tenang, kebutuhan ekonomi yang tercukupi. Selanjutnya rangkaian peringatan maulid Nabi desa Pesayangan juga menjadi ajang untuk berwasilah kepada kekasih Allah seperti Nabi atau seorang yang dekat dengan Allah (wali) berarti membuat ikatan dengan Allah SWT lewat para kekasih Allah yakni dengan membaca shalawat dari tanggal 1 sampai 25 Rabiul Awwal serta melalui pembacaan manaqib.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peringatan maulid Nabi; Fungsionalisme; Sufistik |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism > 297.45 Sufi ethics |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76103 - Ilmu Agama Islam (S2) |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 02:34 |
Last Modified: | 03 Dec 2024 02:34 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25355 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year