Produk asuransi syari‘ah PT. Prudential Life Assurance merupakan produk asuransi syari‘ah yang mengadopsi sistem unit link. Dimana, produk asuransi syari‘ah unit link dianggap merugikan peserta asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi akad dalam produk asurani syari‘ah dan manajemen risikonya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Produk Asuransi syari‘ah PT Prudential Life Assurance. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan analisis kualitatif.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa konstruksi akad yang diterapkan dalam pada produk Prulink Syari‟ah Assurance Account PT. Prudential Life Assurance adalah akad tabarru‘ (akad kafalah, akad hibah) dan akad istismār (akad muḍarabah, wakalah bil ujrah. Ditinjau dari aspek implementasinya, masih terdapat beberapa praktik akad yang cenderung zalim dan merugikan peserta asuransi, sehingga perlu diperbaiki, diantaranya: pencantuman akad yang tidak lengkap dan transparan, penerapan biaya wakalah yang terlalu tinggi, kebijakan penghentian akad karena polis lapse secara sepihak, penginvestasian dana tabarru‟ yang kurang transparan, dan kejujuran agen dalam penawaran produk.
Hasil analisa terhadap manajemen risiko pada produk
Prulink Syari‟ah Assurance Account PT. Prudential Life Assurance
, menunjukan bahwa proses underwriting yang dilakukan PT. Prudential life Assurance dalam mengantisipasi defisit tabarru‟ terkadang tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga memerlukan alternatif lain yaitu dengan membagi risiko defisit tabarru‟ dengan perusahaan Reasuransi. Risiko pasar merupakan tanggung jawab peserta asuransi dalam investasi produk Prulink Syari‟ah Assurance Account. Meski demikian, perusahaan juga harus ikut andil dan berkontribusi dalam mengantisipasi risiko tersebut, yaitu dengan cara melakukan edukasi investasi kepada

peserta asuransi. Manajemen risiko reputasi yang dilakukan PT. Prudential Life Assurance masih belum optimal sehingga perlu pembenahan pada beberapa hal, diantaranya: optimalisasi unit pengaduan nasabah dan public relation, serta peningkatan mutu SDM(Sumber Daya Manusia) Perusahaan Asuransi. Kajian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap sistem operasional asuransi syari‘ah terkait konstruksi dan praktik akad serta manajemen risikonya, sehingga dapat menyelesaikan problem terkait kerugian peserta asuransi dan agar tetap konsisten dalam mematuhi prinsip hukum Islam.