Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa kajian tauhid yang bersifat apologetik dewasa ini tidak banyak mendatangkan manfaat, khususnya dalam mengatasi kerapuhan iman yang terjadi pada umat Islam. Umat Islam saat ini membutuhkan sebuah konsep tauhid dan penafsiran ayat-ayat tauhid yang mementingkan peningkatan keimanan. Nursi merumuskan sebuah konsep tauhid yang mengutamakan peningkatan keimanan dengan membagi tauhid menjadi dua, yaitu tauhid lahir dan tauhid hakiki. Penafsiran ayat-ayat tauhid menjadi penting untuk dikaji berdasarkan pendekatan esoterik yang dapat menyingkap aspek fundamental sehingga dapat memperkokoh keimanan. Tesis ini berupaya mengkaji penafsiran esoterik Nursi terhadap ayat-ayat tauhid dan pengaruh penafsirannya dalam pemikiran teologi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tafsir Risālah al-Nūr karya Nursi, sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, yang berkaitan dengan penelitian. Data-data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, dipaparkan dengan metode deskriptif, lalu dianalisis dengan metode analisis isi. Penelitian ini menggunakan pendekatan esoterik dan historis. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan bahwa penafsiran esoterik Nursi pada ayat-ayat tauhid pada dasarnya memiliki persamaan dengan penafsiran esoterik mufasir sufi lainnya, namun dua hal yang membedakan penafsirannya dengan mufasir lainnya adalah pendekatan esoterik Nursi khususnya pada hal tafakur menjadikannya selalu memberikan contoh-contoh yang dapat diindra dan fisik, selain itu latar belakangnya yang bertarekat Naqsyabandiyah menjadikannya selalu merujuk pada asma’ al-husna dan menyebutkan manifestasinya yang terpancar pada seluruh entitas saat menafsirkan al-Qur’an. Pengaruh penafsiran Nursi pada ayat-ayat tauhid dalam pemikiran teologi Islam dapat ditemukan dalam kancah international, namun tidak ditemukan dalam kancah Indonesia, hanya saja pengaruh itu berupa sosioreligius. Penafsiran Nursi pada ayat-ayat tauhid dapat menjadi rujukan penting dalam menghadapi realitas keagamaan di lingkungan masyarakat Indonesia.