Masyarakat Desa Plajan adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme. Di sini, tidak hanya terdiri dari Islam saja, ada penganut agama lain yaitu, Kristen, Hindu, Buddha, menjadikan desa ini adalah desa yang beraneka ragam kepercayaan. Kondisi seperti ini menarik perhatian peneliti untuk meneliti pluralisme dari perspektif Gus Dur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. peneliti terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi di lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengungkapkan bahwa pluralisme di Desa Plajan sudah ada sejak zaman dahulu. Faktor yang membentuk pluralisme diantaranya adalah sejarah sosial, keberagaman ideologis, dan didaktis. Wujud Pluralisme di Desa Plajan terlihat bahwa pluralisme itu sendiri sudah menjadi hukum normatif tak tertulis. Masyarakat akan mengedepankan nilai-nilai keberagaman beragama. Mereka senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Bahkan ikut membantu satu sama lain, dalam kegiatan keagamaan satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pluralisme Gus Dur, yang menekankan bahwa masyarakat pluralisme adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dan kemanusiaan tanpa melihat agama.