Konsep dakwah bi al-hikmah studi komparatif menurut penafsiran Al-Maraghi dan Al-Qusyairiy
Efendi, Rizal Mahendra Asyiri (2023) Konsep dakwah bi al-hikmah studi komparatif menurut penafsiran Al-Maraghi dan Al-Qusyairiy. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tesis_1904028025_Rizal_Mahendra_Asyiri_Efendi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Sehubungan dengan implementasi dakwah bil-hikmah, al-Maraghi dalam tafsirnya agar berbeda dengan al-Qusyairi. Menurut Imam al-Maraghi ketika menafsiri Qs. al-Nahl ayat 125 mendeskripsikan bahwa ayat tersebut berkaitan erat dengan perintah agar seseorang saling mengajak sesamanya kepada kebaikan. Terkait hal ini, al-Maraghi juga menggaris bawahi bahwa orang-orang Islam diperbolehkan berdakwah dengan kekerasan, dengan menggunakan pedang untuk berperang misalnya. Diperbolehkannya mengunakan pedang jikalau para (musuh Allah) telah menghalangi dakwah, alih-alih menciderai umat Islam. Implementasi dakwah bil-hikmah di atas adalah metode yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan (gagasan al-Maraghi). Adapun jika ditinjau dalam dunia sufistik, alih-alih menurut al-Qusyairi sangat berbeda dengan pemikiran al-Maraghi dalam segi penerapannya. Dalam pandangan al-Qusyairi menyimpan nilai-nilai sufistik yang sangat mendalam bahwa dalam mengajak mahluk untuk menuju kehadirat-Nya ialah harus dengan kelembutan, alih-alih mencegah mahluk-Nya untuk tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum-Nya.,,yang dimaksud kelembutan di sini bisa berarti etika dalam menyampaikan ajaran pesan-pesan Islam itu sendiri. Ketika al-Qushairi menafsirkan Qs.Lukman 31.12, ia mendefiniskan hikmah ialah jalan yang ditempuh atas taufiq, tidak karena kepentingan hawa nafsu seseorang, bahkan dikatakan seseorang yang mempunyai hikmah tidak akan tunduk kepada hawa nafsunya.
ABSTRACT:
In connection with the implementation of the bil-hikmah da'wah, al-Maraghi in his interpretation differs from al-Qusyairi. According to Imam al-Maraghi when interpreting Qs. al-Nahl verse 125 describes that the verse is closely related to the command that one invites one another to goodness. Related to this, al-Maraghi also underlined that Muslims are allowed to preach with violence, for example by using a sword to fight. It is permissible to use a sword if the (enemies of Allah) have obstructed the da'wah, instead of injuring the Muslims. The implementation of the da'wah bil-hikmah above is a method related to social community (al-Maraghi's idea). Meanwhile, if viewed in the world of Sufism, instead according to al-Qusyairi it is very different from al-Maraghi's thought in terms of its application. In al-Qusyairi's view, there are very deep Sufistic values that invite creatures to come to His presence with gentleness, instead of preventing His creatures from doing something that is contrary to His laws. When al-Qushairi interprets Qs.Lukman 31.12, he defines wisdom as the path taken by taufiq, not because of the interests of one's desires, even it is said that someone who has wisdom will not submit to his desires.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dakwah bilhal; Al-Maraghi; Al-Qusyairiy |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 06:01 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 06:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25394 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year