Pesan dan makna sajian kue mendut dalam tradisi selamatan pernikahan di Desa Plosorejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora: telaah interpretasi budaya simbolik Clifford Geertz
Maulina, Eka Rizeki (2023) Pesan dan makna sajian kue mendut dalam tradisi selamatan pernikahan di Desa Plosorejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora: telaah interpretasi budaya simbolik Clifford Geertz. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1804016099_EKA RIZEKI MAULINA_FULL SKRIPSI - Eka Rizeki Maulina.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Kepercayaan, budaya, dan tradisi sudah melekat kuat pada masyarakat hingga sekarang dan sangat sulit untuk di hilangkan ataupun di ubah. Tradisi dapat diartikan sebagai warisan yang benar atau warisan masa lalu. Salah satu tradisi yang masih di pertahankan di Desa Plosorejo yaitu tradisi selamatan pernikahan. Dalam tradisi selamatan pernikahan terdapat sajian yang wajib ada salah satunya kue mendut. Kue ini sendiri tidak pernah absen dalam tradisi selamatan pernikahan. Masalahnya banyak masyarakat yang melaksanakan tradisi tersebut tetapi kurang memahami maknanya, untuk itu peneliti ingin membahas mengenai pesan dan makna sajian kue mendut yang ada dalam tradisi selamatan pernikahan di Desa Plosorejo. Sehingga peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut: untuk mengetahui penyerahan kue mendut dalam tradisi selamatan pernikahan dan untuk mengetahui makna sajian kue mendut pada tradisi selametan pernikahan di Desa Plosorejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora jika dilihat dari telaah interpretasi budaya simbolik Clifford Geertz. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pernikahan terdapat proses srah-srahan, pada tahap ini pihak mempelai laki-laki harus membawa beberapa seserahan berupa makanan untuk di serahkan pada pihak keluarga perempuan, salah satu makanan yang wajib ada yaitu kue mendut. Pada tahap penyerahan kue mendut di kemas terlebih dahulu lalu diletakkan diatas nampan, setelah siap pihak mempelai laki-laki membawanya kerumah mempelai perempuan dan di serahkan kepada keluarga. Makna kue mendut dalam tradisi pernikahan masyarakat di Desa Plosorejo mempercayai bahwa kue mendut dianggap sebagai simbol supaya kedua mempelai bisa langgeng atau lengket sampai maut memisahkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kue mendut; Tradisi pernikahan; Interpretasi simbolik |
Subjects: | 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 391 Costume and personal appearance |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 05 Dec 2024 01:28 |
Last Modified: | 05 Dec 2024 01:28 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25398 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year