Konsep humanisme Al-Ghazālī dan relevansinya di abad modern
Rahman, Lalu Rifki (2023) Konsep humanisme Al-Ghazālī dan relevansinya di abad modern. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904016022_LALU RIFKI RAHMAN_Lengkap_Tugas_Akhir - Papuk Nine.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Perkembangan sains dan teknologi yang pesat berdampak pada masyarakat modern yang mulai kehilangan tujuan ilahianya dan kekosongan spiritual, akibatnya berdampak kepada prilaku sehari-hari seperti konflik antar sesama, perpecahan dikarenakan perbedaan pandangan, kekerasaan terhadap kelompok kecil, rasisme dan pergaulan bebas. Sebagai cita-cita awal humanisme adalah untuk mencapai kebahagiaan dengan menggabungkan nilai-nilai rohani dan nilai-nilai badani, pada era humanisme Barat tidak lagi ditampilkan sebagai nilai awal dari humanisme Yunani Klasik, humanisme Barat didominasi oleh akal dan peniadaan agama sebagai pemberi nilai spiritual, akibat dari kekosongan nilai spiritual adalah manusia menjadi makhluk adikodrati, hidup yang bebas tanpa aturan. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penekanan pada analisis deskriptif, historis, filosofis dan kritis. Hasil dari penelitian ini adalah Al-Ghazālī memberikan konsep dasar dalam memandang teori tentang kemnausiaan yakni Al-Ghazālī menetapkan dasar untuk humanisme yang berpusat pada Tuhan yang menghargai aktivitas sekuler karena potensinya untuk memajukan kehidupan spiritual, sambil menghormati hukum sepenuhnya. Memajukan kehidupan spiritual dengan menemukan nilai-nilai dalam aktivitas dunia dengan menggunakan ketinggian intelektual. Konsep saleh sosial dan saleh spiritual yang ditekankan oleh Al-Ghazālī dalam humanisme, tidak dominan bergantung pada Tuhan dan melupakan kehidupan sosialnya sebagai seorang manusia dan tidak juga memposisikan akal sebagai pemegang kekuasaan penuh dan kemudian melupakan agama. Ketinggian spiritual dan intelektual yang matang bisa mengantarkan manusia kepada kebahagiaan yang sejati. Al-Ghazālī mencoba menawarkan konsep humanisme untuk peradaban modern, dimana menggabungkan antara “sesuatu yang diluar dan yang di dalam” jiwa dan badan, dengan mencapai kebahagiaan jiwa dan badan, permasalahan yang dihadapi abad Modern bisa teratasi, konflik antar umat beragama, degradasi moral remaja, rasisme dan kekerasan kepada sesama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Humanisme; Yunani klasik; Islam; Abad modern |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism > 297.41 Sufi theology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 05 Dec 2024 02:42 |
Last Modified: | 05 Dec 2024 02:42 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25402 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year