Wacana kritik sosial pada film dokumenter Surat Cinta Dari Pantura: analisis wacana kritis Norman Fairclough
Pratopo, Agung (2023) Wacana kritik sosial pada film dokumenter Surat Cinta Dari Pantura: analisis wacana kritis Norman Fairclough. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904016023_Agung Pratopo_Full Skripsi - Agung Pratopo.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Pembangunan industri menjadi program kerja prioritas pemerintah, salah satunya dilakukan di sepanjang Pantai Utara Jawa. Sisi lain pembangunan industri memberikan dampak negatif bagi warga disekitarnya, sehingga memunculkan kritik sosial dari beberapa pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua rumusan masalah, (1) bagaimana narasi kritik sosial dalam film “Surat Cinta dari Pantura”, (2) bagaimana penggambaran wacana kritik sosial dalam film “Surat Cinta dari Pantura”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data dalam penelitaan diperoleh dari sumber primer berupa film dokumenter “Surat Cinta dari Pantura”, buku analisis wacana kritis karya Haryatmoko dan Eriyanto; dan sumber sekunder berupa jurnal-jurnal yang berkaitan dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan, (1) narasi kritik sosial dalam film “Surat Cinta dari pantura” terkait dengan persoalan HAM, lingkungan hidup dan penggunaan energi terbarukan dari pembangunan industri di Pantai Utara Jawa. (2) Wacana kritik sosial dalam film “Surat Cinta dari Pantura” dibentuk dengan mengidentifikasi narator film sebagai bagian dari warga dan memahami persoalan sosial yang sedang terjadi. Kemudian keberadaan industri dihubungkan dengan persoalan sosial, sehingga memunculkan realitas pembangunan industri sebagai penyebab dari persoalan yang dialami warga. Kritik sosial dibentuk dengan lebih banyak menghubungkan khalayak dengan kesaksian warga dan pengamat untuk menunjukkan ketidaksesuaian antara janji pemerintah dengan realitas yang dialami warga. Ketidaksesuaian tersebut ditunjukkan dengan lebih banyak menonjolkan kesaksian warga dan pengamat, serta penggunaan kata “cemas”, “tercerabut”, “badai” yang menggambarkan keadaan sosial warga di sepanjang Pantai Utara Jawa. Film menggunakan subjek penggunan bahasa dan peran sosialnya sebagai alat legitimasi yang memunculkan sikap afirmatif khalayak terhadap waacana kritik sosial dalam film.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Film kokumenter; Wacana; Kritik social; Surat cinta dari pantura |
Subjects: | 400 Language > 401 Philosophy and theory |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 05 Dec 2024 03:09 |
Last Modified: | 05 Dec 2024 03:09 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25403 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year