Etika memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara manusia. Akan tetapi, dewasa ini banyak terjadi kemerosotan etika baik. Sehingga hal ini menuntut perbaikan dan pembinaan etika segera dilaksanakan. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang lebih mengutamakan pembinaan etika untuk menghasilkan pribadi yang beretika mulia. Salah satu metode pembinaannya dengan melakukan kajian terhadap kitab ulama terdahulu. Pemikiran Imam Abdullah al-Haddad dalam kitab adāb sulūk al-murīd dapat menjadi alternatif dalam masalah pembinaan etika ini. Adapun lokasi penelitian ini di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilm Dusun Kongkong, Mijen, Semarang. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui proses pembelajaran pembelajaran kitab adāb sulūk al-murīd karya Imām al- Ḥaddād di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilm, Dusun Kongkong, Mijen, Kota Semarang, (2) untuk mengetahui bentuk-bentuk etika yang ada di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilm, Dusun Kongkong, Mijen, Kota Semarang ditinjau dengan kitab adāb sulūk al-murīd karya Imām al- Ḥaddād.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, berjenis penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah pengasuh, guru dan santri pondok pesantren Daarul ‘Ilm Dusun Kongkong, Mijen, Semarang. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitiam ini adalah : 1) Proses pembelajaran kitab adab suluk al-murid di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilm dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. 2) Bentuk nilai-nilai etika yang terdapat di Pondok Pesantren Daarul ‘Ilm yang sesuai dengan isi kitab adab suluk al-murid Imam al-Haddad mencakup dua macam, yaitu : a) etika terhadap Allah yang terdiri dari: husnuzan kepada Allah, menjalankan salat dengan sempurna, muraqabah, bertaubat kepada Allah, merasakan kurang ketika menjalankan kewajiban dari Allah Swt, membaca al-qur`an dengan tartil, ikhlas ketika beribadah kepada Allah, senantiasa bertafakkur, menghadapkan diri kepada allah dengan segera, mempunyai wirid atau ibadah yang langgeng, mengerjakan salat fardu secara berjamaah, mengerjakan salat jum’at, menghidupkan waktu antara subuh sampai matahari terbit, menghidupkan waktu antara ashar sampai magrib, mengagungkan apa yang diagungkan syariat. b) Etika terhadap sesama, yang terdiri dari: mengikuti Rasulullah dalam beramal, meminta maaf jika bersalah, menjaga diri dari perbuatan dosa, menjaga pendengaran dari perbuatan dosa, menjaga penglihatan dari perbuatan dosa, selalu dalam keadaan suci, sabar ketika diganggu orang lain, bersungguh-sungguh dalam mencari guru, menjadikan guru sebagai teladan, husnuzan kepada guru, ikhlas menjalankan perintah guru, meminta petunjuk dari guru.