Fenomena yang sudah terjadi pada masyarakat sekarang digunakan sebagai sarana bentuk simulasi. Masyarakat sudah tidak mampu membedakan mana yang asli dan mana yang palsu, mana yang diproduksi dan mana yang direproduksi. Maka dari itu, peneliti akan membahas hiperrealitas dan simulakra serta citra dan mitos pada media sosial instagram dalam iklan produk berlabel Islami dengan membawa nilai-nilai agama khusunya agama Islam sebagai kesempatan untuk meraup keuntungan. Dalam penelitian tersebut, metode yang peneliti gunakan penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitiannya merupakan kepustakaan (library research) dengan menganalisa data yang diambil dari akun aneeska.official di instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hiperrealitas dan simulakra serta citra dan mitos iklan produk berlabel Islami di instagram, terdapat adanya hiperrealitas dari akun aneeska.official yakni visualisasi dari gambar yang diunggah postingan akun instagramnya dengan menggunakan tokoh agama Oki Setiana Dewi sebagai brand ambassador yang beserta mengajak keluarganya. Publik figure Oki Setiana Dewi memiliki latar belakang sebagai ustadzah dan pemilik pondok pesantren Maskanul Huffaz, sehingga menarik perhatian dan membujuk para pengguna di instagram untuk membeli produknya. Penggunaan media strategi pemasaran dalam akun aneeska.official menggunakan pendekatan soft selling yang merupakan pendekatan secara halus dengan bahasa yang digunakan lebih cenderung persuasif (membujuk) yang membuat para pengguna mencari tahu lebih dalam mengenai produk yang ditawarkan. Tak hanya menggunakan brand ambassador publik figure dan artis, tetapi juga menggunakan simbol tagar atau hashtag yang berfungsi memudahkan para pengguna untuk mencari dan mengunjungi akun aneeska.official di instagram. Citra dari akun aneeska.official menggunakan narasi Islami seperti doa harian dan hadist. Mitos dari akun aneeska.official mengajak para pengguna untuk membeli produk yang ditawarkan yang mengandung nilai-nilai kegamaan yakni Islam.