Pola asuh yang berlebihan memberikan dampak yang tidak baik kepada perkembangan anak. Orang tua yang memiliki pola asuh tersebut cenderung banyak mengambil alih kendali kehidupan anaknya, yang dikenal dengan istilah helicopter parenting. Penelitian ini akan menjelaskan korelasi antara helicopter parenting dan krisis eksistensi, dengan menggunakan sudut pandang filsafat eksistensialis Nietzsche. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan sudut pandang Islam melalui pemikiran Muhammad Iqbal dalam meninjau fenomena helicopter parenting. Tujuan penelitian, yaitu (1) untuk mengidentifikasi krisis eksistensi yang dialami oleh mahasiswa yang menerima perlakuan helicopter parenting dan (2) menganalisis fenomena helicopter parenting menggunakan sudut pandang eksistensialisme Nietzsche dan Iqbal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan lima narasumber yang berasal dari Universitas Islam Negeri Walisongo dengan status mahasiswa yang mendapatkan perlakuan helicopter parenting yang berbeda-beda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa helicopter parenting sangat berpengaruh ke dalam ruang gerak anak. Mereka (anak) menjadi tidak bisa bebas untuk berkehendak sesuai dengan keinginannya, karena sebagian besar kontrol berada dalam genggaman orang tuanya. Sedangkan hal tersebut sangat bertolak belakang dengan konsep ubermensch dalam filsafat eksistensialis Nietzsche dan konsep khudi Iqbal.