Ketidakmampuan manusia dalam menghadapi perkembangan informasi dan teknologi yang sangat cepat, membuat manusia terasing dari identitas dan nilai-nilai budayanya sendiri. Oleh karena itu mengenalkan nilai-nilai moral menjadi penting sebagai upaya menjaga moralitas manusia. Novel Hati Suhita merupakan novel berlatar pesantren yang mengandung nilai moral dan filosofi Jawa yang kental. Penelitian ini membahas dan mendeskripsikan etika Jawa pada karya sastra yaitu novel. Merupakan penelitian kualitatif kepustakaan (Library research), menggunakan metode hermeneutika dalam proses penafsiran karya sastra. Peneliti menemukan lima aspek utama etika Jawa, yaitu: pertama, sikap batin yang tepat meliputi sikap sepi ing pamrih, tapa, anteb ing kalbu, mawi arso. Kedua, tindakan yang tepat meliputi sikap rame ing gawe, Tapak. Bekti-nastiti-ati-ati, bekti-sungkem, mbangun turut. Ketiga, tempat yang tepat meliputi menghindari watak cula dan culas (ucul ala dan ucul bablas), digdaya tanpa aji. Keempat, pengertian yang tepat meliputi mikul duwur mendem jero. Kelima, kisah wayang yaitu sebagai simbolis kehidupan Masyarakat Jawa agar manusia mengambil pelajaran dan maknanya. Peneliti juga menemukan bahwa novel Hati Suhita mampu menghidupkan kembali kesadaran dan pentingnya nilai-nilai moral masyarakat Jawa sebagai sebuah inspirasi dan motivasi dalam kehidupan masyarakat, khususnya santri di pondok pesantren sebagai solusi permasalahan moral dan keterasingan manusia pada identitasnya.