Radikalisme agama merupakan fenomena yang mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, yang dapat menyebabkan konflik sosial, kekerasan, dan ancaman terhadap perdamaian dan keharmonisan masyarakat. Ditangkapnya T alias AR di Desa Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus pada tahun 2021 menambah daftar panjang aksi radikalisme yang terjadi di Kabupaten Kudus. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang terpapar radikalisme adalah kesalahan dalam memahami tek suci. Dalam upaya pencegahan radikalisme agama, peran tokoh agama memiliki peranan yang sangat penting. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran dan upaya dari tokoh agama di Kabupaten Kudus, dalam mencegah penyebaran radikalisme agama di Masyarakat, Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan hasil penelitian bahwa tokoh agama mempunyai peranan penting dalam mencegah penyebarab radikalisme di masyarakat, selain sebagai pemimpin tokoh agama juga mempunyai peran sebagai pendidik dan pengawas keagamaan di masyarakat. Pencegahan radikalisme di lakukan dengan cara memberikan ceramah keagamaan, aksi atau tindakan secara langsung, kesenian, serta melalui pengembangan ormas. Adapun faktor penghambat yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, kurangnya koordinasi dengan pemerintah dan aparat, kurang dilibatkannya tokoh agama dalam strategi pencegahan radikalisme, selain itu kurangnya sumber daya tenaga, finansial, dan insfratruktr turut mempengaruhi dalam mencegah penyebaran radikalisme di Masyarakat. Adapaun faktor pendukungnya yaitu dukungan dari masyarakat untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisme. Posisi tokoh agama yang dianggap sebagai pemimpin sehingga apa yang diajarkan oleh tokoh agama dapat dicontoh oleh masyarakat