Perhatian terhadap isu-isu perempuan masih terus relevan dalam berbagai aspek, salah satunya pendidikan. Perempuan menjadi salah satu elemen yang banyak berperan dalam sejarah pembentukan bangsa Indonesia di satu sisi, sedangkan ia juga menempati posisi yang sempat dipandang sebelah mata di sisi lain. Hal tersebut disebabkan konstruksi masyarakat yang patriarkal. Mengingat aspek kelam tersebut, penting untuk terus didengungkan bahwa dalam perspektif gender, laki-laki dan perempuan juga mempunyai hak yang setara. Hal tersebut sebagaimana menjadi salah satu perjuangan Kartini semasa hidupnya. Penelitian ini, memiliki tujuan diantaranya untuk mengetahui konsep pemikiran pendidikan perempuan R.A Kartini dan untuk mengetahui implementasi pemikiran R.A Kartini dalam pendidikan perempuan di lingkungan Pondok Pesantren Modern 4 Bahasa Al-Muhibbin Jatirogo Tuban di era milenial, penelitian ingin mencoba menggali adanya upaya dalam pelestarian nilai-nilai perjuangan tersebut yang termanifestasikan lewat sistem pendidikan di PPM 4 Bahasa Al-Muhibbin Jatirogo Tuban. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah studi gender. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitiaan ini ada teori gender yang bersumber dari pemikiran Nasaruddin Umar yang terfokus pada konsep relasi gender yang ada dalam kalangan orang muslim. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah pertama dalam konsep pemikiran yang diinginkan Kartini perempuan yang merupakan pendidik utama untuk anaknya, lalu pengajaran dan pendidikan tidak hanya mengandalkan intelektualitas saja melainkan dengan pendidikan budi pekerti, serta pendidikan tanpa diskriminasi. Kedua implementasi pemikiran kartini dalam pendidikan perempuan yang diterapkan pada Pondok Pesantren Modern 4 Bahasa Al-Muhibbin Jatirogo Tuban terbagi menjadi dua konsep yaitu pendidikan budi pekerti dan pendidikan akidah.