Konsep bernegara menurut penghayat sapta darma: studi kasus Sanggar Candi Busana Desa Duren, Kec. Bandungan, Kab, Semarang
Prasojo, Whidad Hari (2023) Konsep bernegara menurut penghayat sapta darma: studi kasus Sanggar Candi Busana Desa Duren, Kec. Bandungan, Kab, Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1804036030_Whidad Hari Prasojo_Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk menggali konsep bernegara dan masyarakat madani menurut sudut pandang penghayat kepercayaan Sapta Darma Desa Duren, Kec. Bandungan, Kab Semarang. Penghayat kepercayaan Sapta Darma adalah suatu aliran kepercayaan jawa yang memiliki pandangan yang berkaitan tentang negara, yang berbeda dari pemahaman agama lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan fokus pada penghayat Sapta Darma di Sanggar Candi Busono Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara terbuka dengan pengurus dan pelaku ritual penghayat Sapta Darma. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini menggunakan teori dari Nurcholish Madjid berpikiran ciri masyarakat madani adalah keadilan, persamaan manusia, peradaban, keterbukaan atau transparansi dan partisipasi universal dan teori tentang bernegara yang ada di Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Dasar Bela Negara, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, terdapat nilai nilai dalam bernegara yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, pancasila, rela berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan memiliki kemampuan bela negara. Hasil penelitian yaitu didalam ajaran penghayat sapta darma terdapat ajaran wewarah tuju sebagai pedoman bermasyarakat dan bernegara isi dari wewarah tuju yaitu 1. Setya tuhu marang Allah Hyang Maha Agung, Maha Rokhim, Maha Adil, Maha Wasesa lan Maha Langgeng; 2. Kanthi jujur lan sucining ati, kudu setya anindakake angger angger ing Negarane; 3. Melu cawe cawe acancut tali wanda njaga adeging Nusa lan Bangsane; 4. Tetulung marang sapa bae yen perlu, kanthi ora nduweni pamrih apa bae, kajaba mung rasa welas lan asih;5e. Wani urip kanthi kapitayan saka kekuwatane dhewe; 6. Tanduke marang warga bebrayan kudu susila kanthi alusing budi pakarti, tansah agawe pepadhang lan mareming liyan; 7. Yakin yen kahanan donya iku ora langgeng tansah owah gingsir (Anyakra manggilingan).
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sapta darma; Negara; Masyarakat madani |
Subjects: | 300 Social sciences > 303 Social processes > 303.4 Social change |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 03:23 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 03:23 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25456 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year