Penelitian ini berfokus pada agama Buddha di Vihara Dharmaguna Avalokitesvara. Dipicu oleh banyaknya kasus kenakalan remaja yang marak terjadi di Indonesia. Tidak jarang disebabkan oleh kesehahatan mental anak yang sudah mengalami gangguan, peran orang tua yang kurang, teman sebaya hingga lingkungan sosial. Tujuan dari penelitian untuk memahami konsep agama Buddha dalam menanggulangi kenakalan remaja dan memahami bagaimana peran vihara dalam menanggulangi kenakalan remaja di Vihara Dharmaguna Avalokitesvara. Kajian ini merupakan jenis penelitian kualitatif mengunakan penelitian lapangan dengan pendekatan sosiologi agama. Didukung oleh teori Robyn Mapp dalam tesisnya. Sedangkan data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan tokoh agama dan pengurus vihara, dan melalui dokumentasi yang terdapat di buku, jurnal, artikel serta dari internet. Hasil penelitian ini, dari data di lapangan penulis menemukan bahwa peran vihara Dharmaguna Avalokitesvara dalam menanggulangi kenakalan remaja memiliki peran yang sangat penting. Vihara Dharmaguna Avalokitesvara memiliki cara untuk menanggulangi kenakalan remaja dengan mengunakan dua konsep dalam menanggulangi kenakalan remaja. 1. Menanamkan pancasila Buddhis yaitu pantang membunuh, pantang mencuri, pantang berbuat asusila, pantang berbohong dan pantang mengonsumi zat yang melemahkan kesadaran. 2. mengembangkan hiri ottapa malu bila melakukan kejahatan dan takut akan akibatnya. Tidak hanya itu katan sosial, peran orang tua, serta kesehatan mental jura harus di tumbuhkan untuk menanggulangi kenakalan remaja. Vihara selain sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan juga sebagai tempat kegiatan agama Buddha. Seperti sekolah minggu Buddha bagi anak-anak hingga Remaja. Terdapatnya kegiatan UMKM di vihara, yaitu kegiatan pengolahan kopi, penjualan alat sembahyang yang mana di kelola langsung pemuda pemudi Buddhis.