Makna tradisi perhitungan weton dalam upacara pernikahan masyarakat Desa Layansari Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap
Marifah, Umi (2023) Makna tradisi perhitungan weton dalam upacara pernikahan masyarakat Desa Layansari Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1904036016_UMI MA_RIFAH_Lengkap Tugas Akhir - Umi Ma_rifah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Tradisi perhitungan weton merupakan salah satu tradisi yang diperuntukkan bagi calon mempelai sebelum menikah di Desa Layansari Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap. Tradisi ini dianggap penting oleh masyarakat Desa Layansari karena menjadi pertimbangan utama dilaksanakannya pernikahan. Meskipun dianggap penting, namun banyak dari masyarakat yang hanya sebatas melakukan perayaannya saja tanpa memahami makna dibalik pelaksanaan tradisi tersebut. Padahal esensi dari suatu tradisi lebih penting untuk diketahui dari pada hanya sebatas melakukan perayaannya saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi perhitungan weton sebelum pernikahan di Desa Layansari dan makna yang terkandung di dalam tradisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini teori perkembangan kebudayaan dan fungsi mitos Van Peursen dan teori yang sakral dan profan Mircea Eliade. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, tradisi perhitungan weton pada masyarakat Desa Layansari mengalami dua tahap perkembangan kebudayaan yakni tahap mistis dan fungsionil. Kedua, tradisi perhitungan weton memiliki dua makna yaitu makna yang berupa harapan untuk memperoleh keselamatan dan makna yang berupa kekhawatiran akan adanya marabahaya atau kesialan, serta harapan yang terdapat dalam hasil perhitungan weton yakni kata dadi, dan jodoh dan kekhawatiran yang terdapat pada kata pegat dan padu. Sedangkan makna yang sakral dalam tradisi perhitungan weton di Desa Layansari ini terdapat pada kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal buruk yang dapat terjadi apabila perhitungan weton tidak baik dan masyarakat yang percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan makna profannya terletak pada rumah yang digunakan sebagai lokasi tradisi perhitungan weton yakni rumah yang ahli dalam perhitungan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perhitungan weton; Strategi kebudayaan; Mitos; Tradisi |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 130 Paranormal phenomena > 133 Parapsychology and occultism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama |
Depositing User: | Fahrurozi Fahrurozi |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 07:05 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 07:05 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25461 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year