Ritual Tolak Balak Di Desa Jungpasir Wedung Demak : studi living Qur’an
Labib, Ahmad Mughni (2023) Ritual Tolak Balak Di Desa Jungpasir Wedung Demak : studi living Qur’an. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1704026117_Ahmad Mughni Labib_Lengkap Tugas Akhir - Mughni Labib-1-82.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Tujuan penelitian living Qur’an ini, untuk mengkaji pemakaian ayat al-Qur’an dalam tradisi ritual tolak balak di Desa Jungpasir Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Masyarakat desa Jungpasir selalu melaksanakan ritual tolak balak yang merupakan tradisi tahunan. Ritual tolak balak dilakukan pada tanggal 10 Muharram, dan tujuan dari ritual tolak balak adalah untuk menolak balak yang terjadi di desa Jungpasir. Ada ayat al-Qur’an tertentu yang dipakai ketika pelaksanaan ritual tolak balak. Oleh karena itu, penulis perlu melakukan penelitian ini diperlukan memberikan wawasan keilmuan Islam dan memahami pemaknaan ayat al-Qur’an untuk ritual tolak balak di desa Jungpasir.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana praktek pemakaian ayat al-Qur’an untuk ritual tolak balak dan apa makna praktek pemakaian ayat al-Qur’an untuk ritual tolak balak di Jungpasir. Untuk mendeskripsikan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan field Research, metodologi kualitatif. Adapun cara penulis mengumpulkan data, dengan mengobservasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam skripsi ini, analisis yang dipakai, penulis memilih bentuk analisis deskriptif-analitik. Penulis juga menerapkan teori sosiologi Karl Mannheim untuk memahami makna pemakaian ayat al-Qur’an untuk ritual tolak balak.
Ritual tolak balak di desa Jungpasir merupakan tradisi yang tidak menyimpang agama, karena di dalam tradisi tersebut masyarakat desa Jungpasir berniat untuk melakukan do’a bersama. Dari niat berdo’a bersama itulah kemudian sepakat untuk melakukan ritual tolak balak setiap tahun pada tanggal 10 Muharam. Pelaksanaan ritual tolak balak ada dua cara, pertama dengan cara istigaṡah di Masjid bagi fisiknya yang tidak kuat untuk berjalan kaki mengelilingi desa dan yang kedua berjalan kaki mengelilingi desa sambil membaca wirid, ṣalawat dan ayat-ayat al-Qur’an yang sudah ditentukan.
Praktek ritual tolak balak di desa Jungpasir merupakan salah satu tindakan sosial yang mengandung makna, Karl Mannheim membagi makna perilaku ke dalam tiga macam makna, yaitu: Pertama, makna objektif, menjaga tradisi, berdo’a untuk warga dan memohon panen yang baik juga berkah. Kedua, makna ekspresif antara lain sebagai do’a kepada Allah dan mengharapkan keselamatan, tolak balak, dan mendapatkan keberkahan, Dan yang ketiga, makna dokumenter yaitu tidak disadari bahwa ritual tolak balak sebagai kegiatan yang lumrah dilakukan oleh masyarakat desa Jungpasir dan tanpa disadari telah mempererat hubungan tali silaturahmi antar warga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Living Qur’an; ritual tolak balak; desa Jungpasir |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1224 Recitation and Reading |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 13 Dec 2024 01:27 |
Last Modified: | 13 Dec 2024 01:27 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25465 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year