Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten yang memiliki tingkat perumahan tidak layak huni cukup banyak. Jumlah rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Pati mencapai 24,738 rumah. Masalah rumah tidak layak huni erat kaitannya dengan masalah kemiskinan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi program penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan untuk mengetahui dampaknya bagi masyarakat miskin. Program bedah rumah BAZNAS Kabupaten Pati merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, menggunakan informan staf BAZNAS Kabupaten Pati dan penerima bantuan bedah rumah. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi serta observasi. Data dianalisis menggunakan analisis reduksi, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAZNAS Kabupaten Pati memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam implementasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin. Implementasi program bedah rumah yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Pati berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Berdasarkan SOP tersebut setidaknya ada tiga tahapan pelaksanaan program bedah rumah yaitu dimulai dari tahap perencanaan meliputi menentukan kriteria mustahik, menentukan prosedur pengusulan, serta melakukan survei lapangan, tahap pelaksanaan program bedah rumah, hingga tahap evalusi program bedah rumah. Dampak yang dirasakan penerima bantuan bedah rumah yaitu dapat terpenuhi kebutuhan rumah yang layak huni. Penerima bantuan bedah rumah bisa lebih produktif dan lebih fokus dalam bekerja dan usaha tanpa khawatir kondisi rumah. Program bedah rumah berdampak pada penerima bantuan terhindar dari bencana alam, terutama banjir sehingga mereka merasa lebih nyaman dan aman, serta lebih tenang tanpa khawatir terkena banjir.