Program Z-Chicken di Kota Semarang diluncurkan pada 16 Juli 2022 dengan kuota 37 penerima bantuan. Dari penelitian, terungkap bahwa dari 37 penerima, hanya 7 yang masih menjalankan usaha Z-Chicken, sementara 30 lainnya sudah berhenti atau dialihkan kepada mustahik lain. Dari hasil pra-riset yang ditemukan bahwa dari 7 penerima bantuan masih menjalankan usaha Z-Chicken, dengan rincian 5 diantaranya statusnya masih mustahik, dan baru 2 yang sudah menjadi muzaki. Meskipun BAZNAS telah memberdayakan melalui berbagai program, mulai dari pemberian modal, pendampingan intensif dan pelatihan, namun beberapa penerima belum sepenuhnya menjadi muzaki, bahkan beberapa di antaranya sudah berhenti atau dialihkan. Penelitian ini bertujuan mengungkap implementasi dan hasil pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pendayagunaan zakat pada program Z-Chicken di Kota Semarang dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAZNAS melakukan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui program Z-Chicken dengan beberapa tahapan, mulai dari tahap persiapan, pengkajian, perencanaan, pemformalisasian rencana aksi, implementasi, evaluasi, dan tahap terminasi. Namun terdapat beberapa tahapan dalam pemberdayaan yang tidak berjalan dengan baik, seperti seleksi penerima bantuan, pelatihan yang kurang efektif, pendampingan yang belum optimal, serta kurangnya evaluasi dan tahap terminasi yang belum tercapai. Meskipun demikian, pada dasarnya program Z-Chicken sudah disusun dan dirancang dengan baik oleh BAZNAS akan tetapi tidak semua penerima bantuan Z-Chicken berhasil. Setidaknya pemberdayaan ekonomi yang dilakukan BAZNAS memberikan hasil ekonomi bagi penerima bantuan Z-Chicken mulai dari peningkatan pendapatan, terbantunya pemenuhan kebutuhan sehari-hari, peningkatan keterampilan dan pengembangan usaha.