Jihad menjadi bagian penting bagi sejarah keislaman. Hal ini dikarenakan dalam menyebarkan ajaran Islam, Rasulullah sering menyerukan kata jihad baik pada periode Makkah maupun periode Madinah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1).Bagaimana metode penafsiran ayat-ayat jihad menurut Kiai Sholeh Darat dalam Tafsir Faiḍur Rahmān. (2). Bagaimana Konsep Jihad dalam Tafsir Faiḍur Rahmān Karya KH. Sholeh Darat. Penelitian ini bertujuan (1).Mengetahui metode penafsiran ayat-ayat jihad menurut Kiai Sholeh Darat dalam Tafsir Faiḍur Rahmān. (2). Mengetahui Konsep Jihad dalam Tafsir Faiḍur Rahmān Karya KH. Sholeh Darat. Penelitian ini memakai metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data peristiwa lampau yang ditulis, diucapkan, gambar atau karya monumental seseorang. Analisis data Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, yaitu Deskriptif Analisyis (deskriptif-analisis). Hasil penelitian menunjukkan dua hal sebagai berikut: Pertama, metode penafsiran ayat-ayat jihad menurut Kiai Sholeh Darat dalam Tafsir Faiḍur Rahmān dapat dikategorikan pada metode penafsiran ijmali. Pendapat ini dikarenakan dalam tafsir Faiḍur Rahmān bentuk penafsirannya menggunakan sistem penafsiran yang singkat dan jelas serta mengikuti langkah-langkah metode penafsiran ijmali seperti menguraikan ayat demi ayat sesuai sistematika mushaf, menjelaskan arti umum yang dimaksud oleh ayat, menjelaskan makna-makna ayat sesuai kaidah arab, makna yang dijelaskan biasanya diletakan dalam rangkaian ayat, menggunakan diksi yang sama, menyebutkan munasabah dan asbabun nuzul jika ada, dan menyebutkan hadis, atsar, dan pendapat sendiri secara gamblang dan ringkas. Kedua, Konsep Jihad dalam Tafsir Faiḍur Rahmān Karya KH. Sholeh Darat ada dua, yang pertama Jihad Nufus (berjihad dengan jiwa). Dikatakan Jihad Nufus dikarenakan dua faktor. Faktor pertama karena digolongkan jihad Nufus dengan tindakan yaitu perang. Faktor kedua karena jihad Nufus juga dikatakan jihad hawa nafsu. Menurut kiai Sholeh Darat, jihad kecil ialah peperangan. Sedangkan jihad besar ialah perang melawan hawa nafsu. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya musuh yang paling sulit dihadapi ialah hawa nafsu. Hal ini disebabkan manusia tidak akan mampu mengalahkannya melainkan hanya dengan pertolongan Allah. Sehingga hawa nafsu adalah musuh terberat dan memeranginya adalah perang yang paling besar. Maka jalan terbaik ialah mendekatkan diri kepada Allah. Yang kedua Jihad Amwal (berjihad dengan harta). Dinyatakan Jihad Amwal dikarenakan dalam Tafsir Faiḍur Rahmān terdapat satu ayat yang menyerukan tentang perintah untuk berjihad jiwa dan hartanya.